Sentimen
Negatif (100%)
13 Mar 2023 : 20.40
Informasi Tambahan

Kasus: zona merah, Zona Hijau

Tokoh Terkait

Investor Tunggu Data 'Hot', IHSG Kuat Jajal Level 6.800 Lagi?

13 Mar 2023 : 20.40 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Investor Tunggu Data 'Hot', IHSG Kuat Jajal Level 6.800 Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) merosot sepanjang pekan lalu. Sentimen negatif dari China dan Amerika Serikat (AS) membuat bursa Indonesia terperosok.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (10/3/2023), IHSG ditutup di posisi 6.765,30. IHSG melemah 34,49 poin atau 0,51%. Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 18 Januari 2023 atau hampir dua bulan terakhir.

Dalam lima hari perdagangan minggu lalu, IHSG tiga kali ditutup pada zona merah yakni pada Senin, Selasa, dan Jumat dan hanya dua hari sisanya di zona hijau.

-

-

Secara keseluruhan, IHSG melemah 0,71% dalam sepekan. Dengan demikian, IHSG sudah ambruk dalam tiga pekan beruntun.Namun, investor asing masih mencatatkannet buydalam sepekan yakni sebesar Rp 32,59 miliar.

Ambruknya IHSG pekan laly tidak bisa dilepaskan dari banyaknya sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS) dan China. Khususnya, soal pernyataanChairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang sangathawkish.

Dalam testimoninya di depan senat AS pada Selasa dan Rabu pekan ini (7-8/3/2023), Powell menegaskan komitmen The Fed untuk memerangi inflasi.

Dia bahkan mengatakan jika The Fed tidak ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dengan periode yang lebih lama untuk menekan inflasi yang masih 'bandel'.

Pernyataan Powell membuat pasar keuangan global baik burs Wall Street hingga Asia melemah. IHSG pun akhirnya kena imbas.

Belum selesai efek Powell, pasar keuangan global diguncang krisis perbankan AS setelah Silicon Valley Bank (SVB) tutup. Bank tersebut gagal menemukan investor baru dan sekarang membutuhkan suntikan modal senilai US$ 2,25 miliar untuk menyeimbangkan neracanya.

Krisis yang dialami SVB dianggap sebagai kegagalan terbesar bank sejak Krisis Keuangan Global 2008/2009.

Rontoknya SVB, usai tutupnya bank 'ramah kripto' Silvergate Capital sebelumnya, membuat investor khawatir adanya efek lanjutan ke sektor perbankan. Ini akan menjadi salah satu perhatian investor di pekan ini.

Selain itu, pelaku pasar juga akan kembali menyimak data inflasi AS per Februari 2023, yakni indeks harga konsumen (CPI) pada Selasa dan indeks harga produsen (PPI) pada Rabu. Ini sebelum investor menyimak keputusan suku bunga bank sentral AS The Fed pada rapat 22 Maret mendatang.

Rapat Bank sentral Uni Eropa (ECB) soal suku bunga, yang diharapkan naik 50 bps menjadi 3,5%, pada Kamis pekan ini juga akan menjadi perhatian investor.

Dari dalam negeri, sejumlah data ekonomi penting juga akan dipelototi pelaku pasar, mulai dari neraca dagang hingga keputusan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis mendatang.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan Bollinger Band (BB) dan Fibonacci Retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Jumat lalu, IHSG tertahan di atas level support berupa pita bawah BB (6.748) dan Fibonacci level 23,6% (6.752).

Sejauh bertahan di level support tersebut, IHSG berpeluang kembali resistance terdekat berupa level psikologis 6.800.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI masih di dekat area jenuh jual, yakni 39,24.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di bawah garis sinyal. Sedangkan, histogram MACD masih membentuk bar negatif.

Hari ini, sejauh bertahan di level support 6.748-6.752, IHSG berpotensi bergerak mixed dan berpeluang menguat terbatas dengan menguji level resistance 6.800.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Kalau Nasibnya Kayak Gini, Sia-sia Nggak ya ARTO Masuk LQ45?
(trp/trp)

Sentimen: negatif (100%)