Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat melakukan panen raya Padi Sehat di lahan Kelompok Tani Ngudi Makmur Dusun Prumpung, Sardonoharjo, Ngaglik, Rabu (8/3/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Elshinta.com - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo optimistis mampu menjamin pasokan kebutuhan pangan terutama beras di wilayah itu aman hingga delapan bahkan sembilan bulan ke depan.

"Saat ini petani di Sleman sedang memasuki panen raya padi yang ditanam pada musim tanam pertama yaitu pada Oktober hingga Desember 2022," kata Kustini di Sleman, Jumat.

Menurut dia, luas tanam berturut-turut pada tiga bulan tersebut adalah 1.664 hektare, 3.352 hektare, dan 10.597 hektare.

Berdasarkan luas tanam tersebut, dengan asumsi produktivitas rata-rata seperti tahun sebelumnya sebesar 5,8 ton per hektare maka diperkirakan akan tersedia beras sebesar 5.857 ton pada Februari, 11.798 ton pada Maret dan 38.565 ton pada April 2023 atau sebesar 56.220 ton beras dalam tiga bulan ini.

"Kita patut bersyukur dengan panen di awal tahun ini karena dengan melihat luasan hektare yang ada, kami optimistis kebutuhan pangan penduduk Sleman terjamin," katanya.

Ia mengatakan, kebutuhan konsumsi beras di Sleman sebesar 171,92 gram per kapita per hari dengan jumlah penduduk 1.219.640 jiwa (Data BPS 2019) hanya sebesar 210 ton per hari.

"Insya Allah sangat cukup dan bahkan kita tetap bisa menyumbang kebutuhan pangan masyarakat di DIY," katanya.

Kustini mengatakan, Kabupaten Sleman dengan luas sawah 18.137 hektare yang ditanami padi dengan Indeks Pertanaman sebesar 2,3 selama ini surplus beras sekitar 75.000 ton dalam setiap tahun.

"Dengan demikian mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Sleman, bahkan mampu menyumbang kebutuhan pangan masyarakat di DIY," katanya.

Sebelumnya Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman melakukan panen raya padi sehat di Kelompok Tani Ngudi Makmur Disun, Prumpung, Sardonoharjo Ngaglik, Sleman, pada Rabu (10/3/2023). Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan panen padi sehat dilakukan di lahan seluas 27 hektare milik Kelompok Tani Ngudi Makmur dengan varietas Inpari 42 dan Ciherang.

"Kelompok telah melaksanakan tanam padi secara budi daya tanam sehat bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY dan terus dipertahankan sehingga bisa menjadi rintisan budidaya padi secara organik," katanya