Sentimen
Negatif (100%)
11 Mar 2023 : 00.48
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Shanghai

Tokoh Terkait

Bursa Asia Ambruk Parah, IHSG Masih Beruntung Koreksi 0,5%

11 Mar 2023 : 00.48 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bursa Asia Ambruk Parah, IHSG Masih Beruntung Koreksi 0,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik ditutup berjatuhan pada perdagangan Jumat (10/3/2023), karena investor khawatir bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal melanjutkan sikap hawkish-nya di pertemuan berikutnya.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup ambles 1,67% ke posisi 28.144, Hang Seng Hong Kong longsor 3,04% ke 19.319,92, Shanghai Composite China ambrol 1,4% ke 3.230,08, Straits Times Singapura merosot 1,15% ke 3.177,43.

Berikutnya ASX 200 Australia anjlok 2,28% ke 7.144,7, KOSPI Korea Selatan tergelincir 1,01% ke 2.394,59, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,51% menjadi 6.765,3.

-

-

Dari Jepang, bank sentral (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga rendahnya pada hari ini, di mana suku bunga BoJ masih dipertahankan di level -0,1%.

Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan BoJ kembali mempertahankan suku bunga rendahnya. BoJ juga menegaskan kembali target bank sentral untuk mempertahankan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah Jepang (JGB) tenor 10 tahun di sekitar 0%.

BoJ mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah sejak 2016, ketika menerapkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC), yang berupaya mempertahankan targetnya pada JGB dengan membeli obligasi pemerintah dalam jumlah tak terbatas.

"Ekonomi Jepang, meskipun dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga komoditas yang tinggi, telah meningkat karena dimulainya kembali kegiatan ekonomi telah berlangsung," kata BoJ dalam pernyataan kebijakannya hari ini, mengakhiri pertemuan terakhir Gubernur Haruhiko Kuroda dalam masa jabatannya.

Adapun pertemuan BoJ kali ini sekaligus menjadi pertemuan terakhir bagi Kuroda, sebelum masa jabatannya berakhir pada 8 April mendatang. Kuroda meninggalkan warisan beragam dengan stimulus besar-besaran yang dipuji karena menarik ekonomi keluar dari deflasi.

Kabar terbaru menyatakan bahwa parlemen Jepang menyetujui Kazuo Ueda sebagai gubernur BoJ berikutnya, berdasarkan informasi dari Kyodo News.

Di lain sisi, investor di global kembali khawatir setelah adanya aksi lepas besar-besaran di saham perbankan Amerika Serikat (AS), setelah adanya indikasi bahwa perusahaan pemberi pinjaman industri teknologi SVB Financial Group menjual saham untuk menopang neraca karena penurunan simpanan dari startup yang berjuang untuk pendanaan.

Ini memicu kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga akan mengikis neraca emiten.

Alhasil, saham-saham perbankan di AS terkena aksi profit taking besar-besaran yang menyebabkan saham perbankan di AS mengalami koreksi parah. Tak hanya di AS saja, saham-saham perbankan di global juga cenderung lesu karena hal ini.

Meski begitu, investor masih berfokus pada pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell pada Rabu dan Kamis.

Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Selain itu, pasar masih memperhatikan data ketenagakerjaan di AS, di mana data ini menjadi salah satu penyebab The Fed masih mempertahankan sikap hawkish-nya.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.

Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.

Selanjutnya pada hari ini, investor akan memantau rilis data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) dan data ini juga akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan kebijakan moneter selanjutnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Alert IHSG! Mayoritas Bursa Asia Melemah Lagi
(chd/chd)

Sentimen: negatif (100%)