Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Shanghai
Kasus: pengangguran
Tokoh Terkait
Alert! Bursa Asia Dibuka Longsor Nih
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka berjatuhan pada perdagangan Jumat (10/3/2023), di tengah kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal melanjutkan sikap hawkish-nya di pertemuan berikutnya.
Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melemah 0,87%, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,81%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,67%, Straits Times Singapura terpangkas 0,78%, ASX 200 Australia ambrol 1,47%, dan KOSPI Korea Selatan ambles 1,31%.
Dari Jepang, inflasi di tingkat produsen pada Februari lalu dilaporkan mengalami penurunan. Inflasi berdasarkan producer price index (PPI) bulan lalu turun menjadi 8,2% (year-on-year/yoy), dari sebelumnya sebesar 9,5% pada Januari 2023.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), PPI Negeri Matahari Terbit pada bulan lalu justru mengalami deflasi menjadi 0,4%, dari sebelumnya sebesar 0% pada Januari lalu.
Masih dari Jepang, bank sentral (Bank of Japan/BoJ) diperkirakan akan kembali mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya pada hari ini, dengan suku bunga acuan akan kembali dipertahankan di level -0,1%.
Adapun pertemuan BoJ kali ini juga akan menjadi pertemuan terakhir bagi Gubernur BoJ aruhiko Kuroda sebelum masa jabatannya berakhir pada April mendatang.
Analis Goldman Sachs mengatakan sembari mengutip tiga pendorong utama Kuroda yang tidak membuat perubahan yakni kedekatan pertemuan dengan akhir tahun fiskal, negosiasi upah sedang berlangsung, dan "pandangan lama Kuroda bahwa kenaikan suku bunga prematur telah menunda keluarnya Jepang dari deflasi."
"Sebagian kecil perhatian masih harus diambil. Kehati-hatian harus dijamin jika Gubernur Kuroda mengambil tanggung jawab untuk membersihkan kebijakan Kontrol Kurva Hasil warisannya," ujar analis Goldman Sachs.
Di lain sisi, pergerakan bursa Asia-Pasifik pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kemarin kemarin yang ditutup berjatuhan karena investor menanti rilis data tenaga kerja berupa penggajian non-pertanian (non-farming payroll/NFP).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,66%, S&P500 ambruk 1,84%, dan NASDAQ Composite anjlok 2,05%.
"The Fed telah mengubah narasi yang mendorong saham lebih tinggi untuk sebagian besar Januari dan akhir Desember," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments dikutip CNBC International.
Investor sudah menerima banyak kabar tentang kondisi pasar tenaga kerja menjelang laporan NFP yang akan dirilis malam ini waktu Indonesia dan akan diawasi ketat oleh pelaku pasar dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Investor percaya ini adalah kunci untuk melihat lebih jelas seberapa besar langkah The Fed untuk kembali mengerek suku bunga ke depan.
Sementara itu kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir 4 Maret naik lebih dari yang diharapkan, data ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja mungkin mulai melambat.
Sebelumnya, laporan penggajian ADP dan data JOLTS pada Rabu lalu menunjukkan ekonomi yang tangguh, meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed membutuhkan lebih banyak kenaikan untuk memperlambatnya.
"Mengingat berita baik adalah berita buruk bagi pasar, kami pikir ini kemungkinan akan menyebabkan ekuitas untuk menjual lebih lanjut dan mendukung kemungkinan kenaikan Fed yang terlalu besar," kata Saunders.
Pergerakan indeks hari ini terjadi datang sehari setelah Ketua The Fed, Jerome Powell mengulangi pesan peringatannya kepada anggota parlemen bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Powell menekankan bahwa belum ada keputusan yang dibuat mengenai pertemuan Maret, para investor bersiap untuk kenaikan yang lebih besar dari perkiraan menyusul serangkaian data ekonomi yang kuat dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut alat FedWatch CME Group, para investor memperkirakan peluang sekitar 61% dari kenaikan 50 basis poin (bp).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[-]
-
Alert IHSG! Mayoritas Bursa Asia Melemah Lagi
(chd/chd)
Sentimen: negatif (88.3%)