Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Akses dan Utilitas ke Taman Legenda Keong Mas TMII Ditutup, Ini Penyebabnya
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelola baru Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) yakni PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) menutup total akses dan menghentikan supply utilitas, termasuk aliran listrik ke wahana Taman Legenda Keong Emas sejak 1 Meret 2023 sekitar Pukul 02.00 WIB.
Demikian dikemukakan Direktur PT CLK selaku pengelola Taman Legenda Keong Emas, Alexander kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).
Menurut dia, penutupan akses dan penghentian supply utilitas ini disinyalir karena keberatan PT Cipta Loka Kamayangan (PT CLK) selaku pengelola Taman Legenda Keong Emas atas usulan perjanjian baru yang ditawarkan oleh PT TWC.
"Kami tidak kaget atas tindakan PT TWC karena sebelumnya PT TWC melalui kuasa hukumnya di salah satu media sudah mengancam menutup akses jika kami tidak mengikuti kemauan PT TWC," ujar Alexander.
Pengunjung memadati Teater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. (KOMPAS IMAGES)Alexander mengatakan Taman Legenda Keong Emas sudah membuat perjanjian dengan pengelola TMII lama yakni Yayasan Harapan Kita c.q. BP TMII.
Perjanjian tersebut dibuat hingga tahun 2036.
Persoalannya sekarang, kata Alexander, PT TWC selaku pengelola TMII yang baru datang dengan memaksakan perjanjian baru.
"Kami keberatan karena dengan perjanjian baru, perjanjian dengan BP TMII tidak dianggap, lalu dengan memaksa akan dibuat perjanjian transisi yang isinya apabila nanti tidak bisa memenuhi yang disyaratkan oleh PT TWC maka perjanjian berakhir dan tidak dapat dilanjutkan," jelas Alexander.
Padahal, kata Alexander, PT CLK selaku pengelola Taman Legenda Keong Emas, membangun sarana tersebut dengan perhitungan bisnis yang hingga saat ini modal belum kembali.
Bahkan, tutur dia, selama masa pandemi Covid-19, Taman Legenda Keong Emas ditutup lebih dari 2 tahun.
"Pada awalnya kami berniat membuka negosiasi untuk kebaikan TMII ke depannya, lalu PT CLK meminta kepada PT TWC untuk dapat menunjukkan legal standingnya sebagai pengelola baru yang katanya menggantikan BP TMII Yayasan Harapan Kita, tetapi faktanya hingga saat ini belum ada serah terima pengelolaan dari Yayasan Harapan Kita ke PT TWC," ungkap dia.
"Dan juga dalam surat yang dikeluarkan Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Taman Legenda Keong Emas tidak termasuk sebagai objek yang diserahkan kepada Sekretaris Menteri Negara," tandas Alexander menambahkan.
Baca juga: Dijuluki Rumah Kaki Seribu, Paulus Waterpauw Resmikan Anjungan Papua Barat di TMII Pascarevitalisasi
Alexander mengungkapkan bahwa PKS (Perjanjian Kerja Sama) sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2016.
PT CLK, kata dia, pun sudah diaudit oleh BPKP mengenai pemenuhan kewajiban pelaksanaan PKS tersebut, yang hasilnya clean atau tidak ada temuan.
Sentimen: positif (98.1%)