Harga Minyak Dunia Terjun, Imbas Rencana Kenaikan Suku Bunga AS
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun USD 3 per barel pada hari Selasa setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga. Dolar AS menguat dan importir minyak mentah utama China mengeluarkan data yang lemah.
Dikutip dari CNBC, Rabu (8/3/2023), harga minyak mentah Brent berjangka turun USD 2,89, atau 3,4 persen, menjadi menetap di USD 83,29 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun USD 2,88, atau 3,6 persen, ditutup pada USD 77,58 per barel. Itu adalah penurunan persentase satu hari terbesar untuk kedua kontrak sejak 4 Januari.
Powell mengatakan kepada Kongres bahwa The Fed kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan mengingat data ekonomi yang kuat baru-baru ini, mendorong sebagian besar komoditas dan pasar keuangan lebih rendah.
"Komentar itu mengoyak pasar, yang telah mengambil sentimen risk-off," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di NYC.
Pernyataan tersebut mendorong dolar AS, yang melonjak lebih dari 1 persen ke level tertinggi tiga bulan. Membebani minyak berdenominasi dolar dengan membuatnya lebih mahal bagi pembeli yang membayar dengan mata uang lain.
“Persentase naik penuh sungguh luar biasa,” tambah Kilduff.
Sentimen: positif (66%)