Sentimen
Positif (64%)
7 Mar 2023 : 14.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Tokoh Terkait

Lagi-lagi, Bursa Asia Dibuka Gak Kompak

7 Mar 2023 : 14.35 Views 4

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Lagi-lagi, Bursa Asia Dibuka Gak Kompak

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik terpantau cenderung beragam pada perdagangan Selasa (7/3/2023), karena investor menanti keputusan suku bunga bank sentral Australia dan sejumlah data ekonomi di kawasan tersebut.

Per pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,49%, Straits Times Singapura naik 0,17%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,11%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong, Shanghai Composite China, dan ASX 200 Australia turun tipis masing-masing 0,02%, 0,08%, 0,06%.

-

-

Dari Australia, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,6%, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Jika hal tersebut benar dilakukan oleh RBA, maka hal ini akan menandai suku bunga tertinggi sejak Juni 2012, ketika tingkat uang tunai Australia mencapai 3,75%.

Matt Simpson, analis pasar senior di City Index mencatat bahwa nada pernyataan RBA dapat menentukan seberapa jauh RBA akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

"Selama beberapa bulan ke depan, setiap penyesuaian pada kata-kata kalimat ini bisa menjadi perbedaan antara satu atau dua kenaikan lagi dari sini," kata Simpson, dikutip dari CNBC International.

"Peningkatan lebih lanjut selama beberapa bulan ke depan akan menunjukkan satu kenaikan lagi yang akan menyusul, dengan tarif terminal di 3,85%," tambahnya.

Sementara itu dari Korea Selatan, perekonomiannya pada kuartal IV-2022 mengalami kontraksi menjadi 0,4% (quarter-to-quarter/qtq), data bank sentral yang direvisi menunjukkan pada hari Selasa, sesuai dengan perkiraan sebelumnya yang dirilis pada Januari lalu.

Kontraksi mengikuti pertumbuhan 0,3% pada kuartal ketiga dan menandai penurunan kuartalan pertama sejak kuartal kedua tahun 2020.

Berdasarkan pengeluaran, konsumsi swasta turun 0,6%, tetapi investasi fasilitas dan konstruksi masing-masing naik 2,7% dan 0,8%. Ekspor turun 4,6%, sementara impor turun 3,7%.

Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) data final dari produk domestik bruto (PDB) Negeri Ginseng hanya tumbuh 1,3% pada kuartal IV-2022 dari periode yang sama tahun 2021 yang tumbuh 3,1%.

Di lain sisi, pergerakan bursa Asia-Pasifik pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street yang juga secara mayoritas ditutup menguat terbatas kemarin, karena investor menanti pidato bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di hadapan Kongres AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,12% dan S&P500 naik tipis 0,07%, Namun untuk indeks NASDAQ Composite melemah 0,11%.

Kenaikan pada indeks Dow Jones terjadi karena Wall Street berjuang untuk mempertahankan kenaikan minggu lalu dan investor bersiap untuk minggu yang sibuk dengan berita ekonomi.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury) mengalami kenaikan tipis, dengan yield Treasury tenor 10 tahun terakhir diperdagangkan naik lebih dari satu basis poin setelah melonjak di atas level psikologis 4% di berbagai titik pekan lalu.

Naiknya yield Treasury ini meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dan dapat menandakan penurunan kepercayaan investor.

Investor saat ini sedang menunggu sesi dengar pendapat di kongres AS dengan Ketua The Fed, Jerome Powell yang dijadwalkan pada Selasa dan Rabu pekan ini.

Pernyataan tersebut akan memandu investor dan anggota parlemen tentang bagaimana bank sentral berpikir tentang inflasi dan kampanye kenaikan suku bunga, dan dapat menentukan ke mana arah pasar dari sini.

"Sangat bijaksana bagi pasar untuk tidak terlalu terburu-buru mengingat ini adalah minggu yang penting yang dapat mengubah arah," kata Quincy Krosby dari LPL Financial, menghubungkan pergerakan hari Senin dengan ketidakpastian menuju minggu yang sibuk di kutip CNBC International.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Alert IHSG! Mayoritas Bursa Asia Melemah Lagi
(chd/chd)

Sentimen: positif (64%)