Sentimen
Netral (91%)
7 Mar 2023 : 00.04
Tokoh Terkait

Jam Terbang Pemain Uzbekistan dan Indonesia Berbeda

7 Mar 2023 : 00.04 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Sport

Jam Terbang Pemain Uzbekistan dan Indonesia Berbeda
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai perbedaan Timnas Indonesia U-20 dan Uzbekistan terletak pada kesempatan bermain.

Pertandingan Timnas Indonesia U-20 dan Uzbekistan bakal menentukan langkah kedua kesebelasan dalam Piala Asia U-20 2023.

Kusnaeni menilai anak asuh Shin Tae Yong memiliki kelemahan berupa jam terbang Hokky Caraka dan kawan-kawan.

-

-

"Pemain kita mungkin karena kurang punya pengalaman bertanding jadi mainnya enggak lepas, kurang berani. Itu agak merugikan karena membuat permainan mereka tidak berkembang," jelas Kusnaeni.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Bung Kus itu menilai Uzbekistan justru berisi pemain-pemain yang reguler bermain di klub masing-masing.

"Uzbekistan main bagus, di kualifikasi saya lihat videonya mereka main berani. Karena beberapa pemain Uzbekistan ini main di liga juga, itu keuntungan mereka," ucapnya.

Kusnaeni menilai Timnas Indonesia U-20 tetap masih memiliki kans menang atas Uzbekistan asalkan bisa membenahi penyelesaian akhir dan mempertahankan konsentrasi di pertahanan.

"Masalahnya jam terbang internasional pemain kita kurang, makanya saya agak risau dengan kurangnya jam terbang itu. Tapi saya punya keyakinan bahwa dengan perkembangan di laga kedua, mudah-mudahan di laga ketiga lebih baik lagi," kata Kusnaeni.

"Karena level kita itu tidak begitu jauh, apalagi kita secara tim juga belum lengkap skuadnya," ujar Kusnaeni menambahkan.

Kusnaeni juga menilai keberadaan suporter tuan rumah bisa menguntungkan Uzbekistan sehingga pemain dituntut fokus.

"Kemudian mereka main di depan publik sendiri, ini akan jadi keuntungan untuk Uzbekistan. Tapi jangan terlalu risau karena secara permainan kita tidak begitu jauh."

"Penonton Uzbekistan itu ramai dan suportif, itu yang harus diwaspadai. Uzbekistan akan dapat dorongan semangat dari pendukung dengan jumlah banyak. Pemain kita tidak boleh panik karena bisa berbahaya," papar Kusnaeni.

[-]

(ikw/nva)

Sentimen: netral (91.4%)