Sentimen
Negatif (92%)
6 Mar 2023 : 20.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Usai Audit BPKP, Luhut cs Bakal Putuskan Impor KRL Bekas atau 'Poles' yang Ada

7 Mar 2023 : 03.15 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Usai Audit BPKP, Luhut cs Bakal Putuskan Impor KRL Bekas atau 'Poles' yang Ada
Jakarta -

Hasil rapat soal impor KRL Bekas Jepang adalah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mengauditnya dalam waktu 10 hari. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dari hasil audit akan diputuskan perlu impor KRL bekas Jepang atau cukup rehabilitasi yang ada (retrofit).

"Pertama audit mana yang kita retrofit mana harus kita impor, semua dasarnya audit. Yang kedua kita akan diputuskan akan melihat dan lebih mempersehat perusahaan," ujar Agus usai rapat di kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2023).

Selain itu, menurut Agus, ada kemungkinan juga dua opsi tersebut berjalan bersamaan. Hasil audit dari BPKP itu juga akan menentukan berapa yang akan diimpor atau berapa KRL lama yang direhabilitasi.

-

-

Audit dari BPKP, lanjut Agus mengatakan akan keluar dalam 2 minggu lagi.

"Kalau pengadaan diputuskan di audit, dari situ kita lihat 2023 berapa yang diretrofit berapa yang impor, audit kira-kira 2 minggu lagi, ada opsi hybrid," lanjutnya.

Sebagai informasi, ada rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengimpor KRL untuk hal yang mendesak tahun ini. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan pada tahun ini ada 10 rangkaian kereta yang harus pensiun.

Sementara itu pada 2024 ada 19 rangkaian lagi yang harus pensiun. Oleh sebab itu kereta bekas dari Jepang diperlukan sebagai solusi sementara. Rencana impor itu masih terganjal karena pemerintah mendorong diambil dari industri dalam negeri.

Dalam kesempatan berbeda, VP Public Relations PT KAI (Persero) Joni Martinus mengatakan impor KRL bekas Jepang dilakukan karena terkait kapasitas angkut. Pihaknya tak ingin mobilitas masyarakat terganggu.

Menurutnya tiap gerbong kereta mengangkut 175 penumpang. Banyaknya penumpang yang tidak terangkut dikalikan jumlah gerbong dalam satu rangkaian dan jumlah perjalanan kereta.

"Kapasitas angkut 1 gerbong itu bisa mencapai 175 lebih kurang. Artinya ya tinggal kita berhitung aja ketika satu rangkaian beberapa gerbong dikali satu gerbong, totalnya berapa. Kemudian gerbong itu secara simultan bolak-balik bisa puluhan ribu penumpang yang bisa diangkut gerbong itu," paparnya di Bandung, Senin (6/3/2023).

(ada/hns)

Sentimen: negatif (92.8%)