Sentimen
Positif (98%)
5 Mar 2023 : 12.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Putin Mau Bangun Nuklir di RI, Pemerintah Lakukan Kajian

5 Mar 2023 : 12.48 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Putin Mau Bangun Nuklir di RI, Pemerintah Lakukan Kajian

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kajian terhadap rencana Presiden Rusia Vladimir Putin membangun tenaga nuklir di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku sedang membahas tawaran tersebut agar masuk dalam bauran energi Indonesia.

"Sedang akan dibahas dalam bauran energi," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/7).

-

-

Airlangga tak berkomentar lebih lanjut mengenai tawaran pengembangan nuklir yang diajukan Putin. Ia pun tak membeberkan kapan pemerintah mengambil keputusan terkait hal itu.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan bantuan pembangunan industri tenaga nuklir untuk Indonesia. Tawaran diberikan setelah Presiden Joko Widodo berkunjung ke Moskow dalam misi perdamaian.

"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," ucap Putin dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (1/7).

Peneliti dari Departemen Hubungan Internasional di Pusat Studi Strategis Internasional Waffa Kharisma mengatakan tawaran itu bisa disambut baik oleh pemerintah Indonesia.

Meski demikian, Waffa meminta pemerintah untuk mengkaji secara mendalam jika hendak menerima tawaran itu. Pemerintah harus mempertimbangkan dampak kerja sama itu terhadap posisi diplomatik Indonesia.

"Misalnya, nanti disebut akan berkontribusi pada kelamaan perang di Ukraina? Karena Indonesia bukan memberi sanksi atau semacam tekanan ke Rusia, tetapi membantu (dengan menjalin kerja sama) dan malah berinovasi," ucap Waffa usai diskusi bertajuk Memaknai Lawatan Presiden Joko Widodo ke Eropa di Jakarta, Jumat (1/7).

CATATAN REDAKSI: Berita ini direvisi pada pukul 20.22 WIB, karena pembaruan informasi.


[-]

(dhf/bir)

Sentimen: positif (98.3%)