7 Raksasa Teknologi Perang ChatGPT, Siapa Rajanya?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran ChatGPT membuat para raksasa teknologi berperang merebut hati pengguna. Perang AI ini dilakoni untuk meraih banyak pengguna seperti yang dialami oleh chatbot dari OpenAI sejak diluncurkan belum lama ini.
Sejak diluncurkan November lalu, ChatGPT langsung jadi bahan pembicaraan banyak orang dan viral di internet. Bahkan penggunanya telah menembus lebih dari 100 juta hanya dalam waktu singkat.
Tak berdiam diri, Google hingga Spotify tancap gas untuk bisa menyaingi kepopuleran ChatGPT. Berikut 7 perusahaan yang masuk dalam perang AI, dirangkum Jumat (3/3/2023):
1. Microsoft
Microsoft merupakan salah satu perusahaan yang mendukung OpenAI untuk membangun ChatGPT. Ini juga yang dimanfaatkan Microsoft untuk membangun kerajaan AI nya sendiri.
Perusahaan telah mengumumkan akan mengintegrasikan teknologi ChatGPT ke dalam software-nya dari Word, Excel, serta mesin pencarian Bing. Produk bernama Promotheus ini juga telah diujicoba oleh sejumlah jurnalis sebelum diluncurkan ke publik.
2. Google
Google jadi satu nama terdepan yang mencari cara mengalahkan ChatGPT. Belum lama ini raksasa mesin pencairan telah mengumumkan chatbot bernama Bard.
Bard berasal dari Lamda atau Language Model for Dialogue Applications (model bahasa untuk aplikasi percakapan) yang sudah ada di perusahaan sebelumnya. Namun saat diperkenalkan, Google dikritik karena chatbot-nya masih menunjukkan informasi tidak akurat.
3. Opera
Layanan browser ini juga menambahkan chatbot bernama Shorten. Letaknya berada di sidebar Opera.
Shorten akan memberikan ringkasan pada sebuah topik, dengan begitu bisa memudahkan pengguna mempelajari informasi yang lebih cepat dan ringkas.
4. Baidu
Raksasa teknologi asal China, Baidu juga ikut masuk perang AI dengan memperkenalkan chatbotnya sendiri. Bernama Ernie Bot atau Wenxin Yiyan dalam bahasa China, Baidu mengatakan AI yang dia kembangkan dari teknologi yang sudah diperkenalkan sejak 2019.
Ernie sedang dalam tahapan uji coba. Diperkirakan tahapan tersebut akan selesai pada bulan Maret ini.
5. Alibaba dan JD.com
Demam chatbot ala ChatGPT juga masuk ke sektor e-commerce. Raksasa China lainnya Alibaba dan JD.com juga memperkenalkan teknologi seperti ChatGPT pada layanan mereka.
6. Meta
Pendiri dan bos Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan telah membentuk tim khusus berfokus mengembangkan teknologi AI seperti ChatGPT. Padahal sebelumnya dia dan perusahaannya begitu fokus membangun dunia Metaversenya sendiri.
Tim AI ini akan dipimpin oleh Chief Product Officer (CPO) Chris Cox. Dia mengatakan tools tersebut akan kreatif dan ekspresif untuk produk Meta seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
"Kami mengeksplor pengalaman dengan teks (seperti chat di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti di Instagram dan format iklan), dan dengan video dan format lainnya," kata Zuckerberg.
"Kami memiliki banyak tugas penting untuk memberikan pengalaman yang benar-benar futuristik, tetapi saya bersemangat untuk semua hal baru yang akan kami bangun," ia melanjutkan.
7. Spotify
Terakhir adalah Spotify yang menyematkan AI pada produk baru bernama DJ. Layanan ini seperti saat mendengarkan radio, jadi saat musik diputar maka akan ada komentar lisan untuk trek dan artis yang disukai.
Namun Spotify juga membuat penggunanya mengatur rekomendasi DJ. Saat rekomendasi tidak akurat hanya tinggal mengetuk tombol fitur maka akan beralih pada genre, artis, atau mood berbeda.
[-]
-
Google Panik! Minta Semua Karyawan Fokus Kalahkan ChatGPT(npb/npb)
Sentimen: positif (86.5%)