Sentimen
Positif (49%)
27 Feb 2023 : 23.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Tokoh Terkait

Izin Impor Kereta Bekas dari Jepang Belum Direstui, Bakal Ganggu Layanan KRL?

27 Feb 2023 : 23.19 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Izin Impor Kereta Bekas dari Jepang Belum Direstui, Bakal Ganggu Layanan KRL?
Jakarta -

10 rangkaian kereta KRL commuter line Jabodetabek butuh diganti karena sudah masuk usia pensiun. Penggantinya adalah kereta bekas yang dipasok dari Jepang.

Sayangnya, izin impor kereta bekas tersebut belum mendapat restu Kementerian Perdagangan.

Izin impor itu terganjal karena Kementerian Perindustrian enggan memberikan rekomendasi teknis ke Kementerian Perdagangan. Lantas bagaimana dampaknya terhadap armada KCI, termasuk pelayanan penumpang?

-

-

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba bila armada berkurang kemungkinan layanan transportasi umum andalan masyarakat Jakarta dan sekitarnya itu bakal terganggu.

"Kalau dibilang apakah 10 itu akan pengaruhi layanan, ya pasti," kata Anne ketika ditemui di kantornya, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2023).

Anne menyatakan sebetulnya KCI masih bisa memaksimalkan jumlah kereta yang ada apabila benar-benar 10 kereta yang pensiun tak bisa digantikan. Namun, Anne tetap khawatir pengurangan layanan tetap akan terjadi.

Secara teknis, sebelum pandemi KCI mampu mengangkut 1,2 juta penumpang dengan hanya 92 kereta saja, total armada KCI sendiri ada sekitar 106 rangakaian kereta.

Artinya, apabila 10 kereta yang pensiun tadi tidak bisa digantikan, KCI masih punya 96 rangakaian kereta. Di sisi lain, penumpang KCI saat ini jumlahnya baru cuma sekitar 800-900 ribu orang saja per hari. Asumsinya, jumlah kereta itu masih cukup untuk melayani rata-rata jumlah penumpang harian.

Cuma tetap saja dengan jumlah armada yang mengecil dan peningkatan penumpang, bisa jadi layanan KRL tidak optimal.

"Kalau dibilang cukup ya mungkin cukup, cuma kalau jam sibuk tetap hal yang krusial di pengelolaan commuter. Kalau ini siap nggak (dipensiunkan) ya siap, tapi ada kenyamanan pelayanan yang berbeda," kata Anne.

Anne menjabarkan apabila benar-benar 10 kereta tadi tak bisa digantikan, pihaknya akan memaksimalkan pengaturan rekayasa operasional. Khususnya dengan melakukan peningkatan frekuensi kereta.

Pasti akan ada rekayasa pengoperasian yang dilakukan. Yang perlu diantisipasi adalah tadi kita harus melakukan peningkatan frekuensi dan headaway sehingga terlayani dengan baik jam sibuk bisa cepat terurai," sebut Anne.

(hal/hns)

Sentimen: positif (49.8%)