Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia naik hingga 1,8 persen pada perdagangan Senin (27/6) waktu AS, usai negara-negara G7 berjanji untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat sanksi baru.

Mengutip Antara, Selasa (28/6), janji negara-negara G7 tersebut dipercaya akan membuat pasokan minyak menjadi lebih ketat ke depan.

Akibatnya, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,7 persen jadi US$115,09 per barel.

-

-

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,8 persen menjadi US$109,57 per barel.

"Jika mereka (G7) menerapkan batasan harga pada penjualan dan pembelian minyak Rusia, sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana ini akan diterapkan, terutama ketika China dan India telah menjadi pelanggan terbesar Rusia," ujar Konsultan Minyak Andrew Lipow.

Sementara itu, Analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar menegaskan pembatasan harga akan memperburuk kondisi kekurangan pasokan minyak global.

Sebab, komunitas internasional seharusnya mengeksplorasi semua opsi untuk mencari jalan keluar terhadap pasokan energi yang terbatas.

Apalagi, kekhawatiran resesi ekonomi dan ekspektasi suku bunga acuan yang tinggi telah mengakibatkan volatilitas, sementara harga minyak mentah tetap kuat karena permintaan tinggi dan pasokan yang terbatas.

Laporan Reuters menyebut anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) pun memangkas proyeksi surplus minyak tahun ini menjadi 1 juta barel per hari, turun dari 1,4 juta bph sebelumnya.

[-]

(bir/bir)