Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Lombok
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kawal Pengamanan Kepulangan 114 WNI Terdampak Gempa di Turki
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
TRIBUNNEWS.COM, - Polresta Bandara Soekarno-Hatta turut melakukan pengawalan pengamanan kepulangan warga negara Indonesia (WNI) terdampak bencana gempa berkuatan M 7,8 di Turki pada 6 Februari 2023.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Roberto G.M Pasaribu mengatakan, pada Kamis 23 Februari 2023 pagi, terdapat 114 orang telah kembali ke Tanah Air yang dipimpin Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha dan proses berjalan secara baik.
"Ini terjadi karena kerja sama seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta, baik Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Kantor Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan soekta, dan terutama Angkasa Pura II," kata Roberto dalam video yang diterima Tribunnews.com, dikutip Sabtu (25/2/2023).
Baca juga: Total 4 WNI Meninggal Akibat Gempa Turki-Suriah, Dua Korban Akan Dimakamkan di Indonesia
Dalam mengamanankan kepulangan WNI ini, Roberto bersama jajarannya di Polresta Bandara Soekarno-Hatta turut menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa yang terjadi dan juga atas meninggalnya dua WNI yang terdampak gempa di Turki.
"Kami membantu proses keberangatan dua jenazah kembali ke daerah asal di Bali dan Lombok," ucapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, kegiatan kepolisian dialogis yang dilaksanakan dalam pengamanan kepulangan WNI dari Turki, merupakan bentuk panggilan kemanusiaan dan juga perwujudan Program Presisi agar pelayanan humanas di kedepankan.
"Kiranya bantuan kami sebagai insan kepolsian, juga dapat memberikan kenyamanan di masyarakat khususnya penggunan jasa Bandara Soekarno-Hatta," ucap Roberto.
Diketahui, jumlah korban meninggal akibat gempa di Turki-Suriah melampaui 41 ribu jiwa.
Di Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkap jumlah korban meninggal dunia di negaranya yang kini tembus 35.418 orang.
Sementara Pemerintah Suriah dan PBB mengatakan lebih dari 5.800 orang tewas, dengan 2.166 orang berasal dari daerah yang dikuasai oposisi, dan sisanya sebanyak 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.
Sentimen: negatif (93.8%)