Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Jeep
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Rafael Alun Trisambodo Ayah Mario Dandy soal Penganiayaan Anaknya: Tindakan Anak Saya Salah, Bikin Gaduh Masyarakat
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Kasus dugaan penganiayaan Mario Dandy Satriyo, anak salah satu pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan, menyita perhatian publik. Bahkan dua menteri Jokowi, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, memberikan sikap atas kasus dugaan penganiayaan tersebut.
Kasus yang viral di media sosial ini juga telah ditangani pihak kepolisian. Polisi telah menetapkan Mario Dandy Satriyo, anak salah satu pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Jakarta Selatan sebagai tersangka karena diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap korban yang bernama David.
“Tersangka MDS telah ditahan,”ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Rabu, 22 Februari 2023 dikutip dari Kanal News Liputan6.com.
Mario Dandy Satriyo dalam kasus tersebut pun ditersangkakan dengan Pasal 351 KUHP atas tindakan penganiayaan yang mengakibatkan luka memar biru dan diancam pidana penjara paling lama dua tahun 8 bulan.
Sedangkan kondisi korban David dirawat di RS Medika Permata Hijau. Adapun David merupakan anak pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor, yakni Jonathan Latumahina.
Kejadian tersebut pun menyita perhatian warganet di media sosial. Hal ini lantaran Mario Dandy Satriyo adalah anak dari pejabat Ditjen Pajak yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan II bernama Rafael Alun Trisambodo dan dikabarkan suka memamerkan gaya hidup mewah. Hal itu diunggah warganet @ruhulxxxxx. Ia mengunggah video mengendarai Jeep Rubicon.
Selain gaya hidup mewah yang dipamerkan Mario, warganet juga soroti kekayaan sang ayah. Dari laporan kekayaan yang disampaikan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tercatat kekayaan Rafael mencapai Rp 56,1 miliar.
Hal tersebut juga direspons oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia menyatakan telah mendapatkan laporan mengenai kejadian yang ramai di media sosial itu pada Selasa, 21 Februari 2023.
Sentimen: negatif (100%)