Cerdas Mengelola Gaji ke-13
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil (PNS) hingga pensiunan akan dicairkan mulai 1 Juli 2022. Gaji ke-13 tentu bisa menambah pundi-pundi keuangan abdi negara.
Berbagai rencana biasanya mulai disusun menjelang mendapat gaji ke-13, seperti untuk belanja barang yang diidam-idamkan maupun untuk liburan. Namun jika tidak dikelola dengan baik, gaji ke-13 bisa terkuras dengan cepat.
Oleh karena itu, bijak bila kita mulai merencanakan anggaran pengeluaran dengan baik supaya gaji ke-13 tak dihabiskan hanya demi kesenangan sesaat. Nah, untuk itu berikut beberapa tips dari perencana keuangan untuk mengatur pengelolaan gaji ke-13:
1. Anggap Gaji BiasaPerencana Keuangan MRE Mike Rini Sutikno menyarankan agar gaji ke-13 dianggap seperti gaji biasa sehingga tetap dialokasikan terutama untuk hal-hal penting.
"Misalnya gini, kan pengeluaran sudah dari gaji, jadi kalau ada bonus gaji ke-13 enggak usah dimasukkan jadi anggaran dong, boleh suka-suka,' enggak bisa kayak gitu," kata Mike kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/6).
Mike mengatakan gaji ke-13 tetap harus dipandang sebagai satu kesatuan dengan gaji yang diterima setiap bulannya. Gaji ke-13 bisa dialokasikan sesuai dengan situasi keuangan masing-masing orang seperti 40 persen untuk kebutuhan hidup, 30 persen untuk menabung, dan 30 persen untuk gaya hidup.
[-]
2. Utamakan Bayar UtangMenurut Mike, gaji ke-13 bisa dimanfaatkan untuk membayar utang yang belum bisa tertutupi dengan gaji bulanan. Selain itu, gaji ke-13 juga bisa dialokasikan untuk membayar cicilan sehingga lebih cepat lunas.
Senada, Perencana Keuangan MRE Andy Nugroho mengatakan gaji ke-13 bisa digunakan untuk membayar utang kartu kredit atau utang kepada teman.
"Jadi prioritas utama untuk bayar utang atau cicilan utang. Kalau bisa dilunasi itu akan lebih baik," ujar Andy.
Namun, jika tidak memiliki utang atau cicilan lainnya, gaji ke-13 bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi.
3. Jangan Lupa Menabung atau InvestasiMike menyarankan gaji ke-13 juga sebaiknya disisihkan untuk menabung atau diinvestasikan. Gaji ke-13 bisa dialokasikan sekitar 30 persen-40 persen untuk menabung.
Alokasi gaji ke-13 sebenarnya bisa digunakan untuk gaya hidup seperti belanja atau liburan. Tetapi, tetap saja alokasi untuk menabung dan investasi harus lebih besar dibandingkan untuk lifestyle.
"Jadi tetap persentase menabungnya itu harus lebih besar dari hura-huranya," ujar Mike.
Tabungan nantinya bisa digunakan untuk uang muka membeli rumah atau untuk menambah dana darurat.
4. Bayar Pengeluaran Tak RutinPerencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad menyarankan agar gaji ke-13 dialokasikan untuk membayar pengeluaran tak rutin setiap bulannya. Misalnya, untuk perpanjangan SIM, STNK, PBB, asuransi jiwa. Kemudian, orang tua juga bisa menggunakannya untuk biaya keperluan sekolah anak.
"Jadi kalau gaji bulanan itu kan untuk pengeluaran bulanan. Aku sarankan ini (gaji ke-13) untuk pengeluaran enggak rutin," ujar Tejasari.
(fby/agt)[-]
Sentimen: positif (100%)