Harga Minyak Mentah Dunia Turun 3%, Bisa Lebih Parah Kalau Bunga Acuan Naik
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Harga minyak dunia turun US$ 2 per barel ke level terendah selama dua minggu pada Rabu (22/2) kemarin. Investor pun khawatir karena data baru-baru ini akan mendorong kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh bank sentral dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent menetap di US$ 2,45 atau turun 3% menjadi US$ 80,60 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 2,41 atau 3% menjadi US$ 74,05 per barel.
Dikutip dari Reuters, Kamis (23/2/2023), risalah pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan mayoritas pejabat the Fed setuju bahwa risiko inflasi tinggi tetap menjadi faktor kunci yang membentuk kebijakan moneter dan menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga sampai terkendali.
"Sementara data ekonomi AS yang lebih baik berarti permintaan minyak yang lebih baik. Kekhawatirannya adalah bahwa hal ini memaksa Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
"Hal ini juga mendukung dolar AS, namun tidak membantu minyak," lanjutnya.
Sebagai informasi, indeks dolar AS naik untuk sesi kedua berturut-turut. Hal ini membuat minyak berdenominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Persediaan minyak AS telah naik setiap minggu sejak pertengahan Desember 2022 dan menurut jajak pendapat yang dilakukan Reuters persediaan minyak naik 2,1 juta barel. Hal ini mengkhawatirkan investor tentang permintaan di negara tersebut.
Pasalnya, permintaan minyak mentah secara musiman lebih rendah karena kilang-kilang utama Amerika Serikat (AS) sedang dalam musim pemeliharaan.
Menurut perusahaan riset energi IIR, sekitar 1,44 juta barel per hari kapasitas penyulingan AS diperkirakan akan offline pada pekan yang berakhir 3 Maret.
Badai salju besar-besaran di Dataran Utara AS dan Upper Midwest juga telah memukul permintaan bahan bakar, dengan 3.500 penerbangan ditunda atau dibatalkan di seluruh negeri sejauh ini, menurut FlightAware.com. Bensin berjangka AS turun hampir 4% ke level terendah dalam dua minggu.
(dna/dna)Sentimen: negatif (99.7%)