Layanan berbayar Meta untuk Facebook dan Instagram diprediksi bisa meraup 12 juta pelanggan pada 2024. Masa sih?

Prediksi ini dikeluarkan oleh Bank of America (BoFA) dalam catatan penelitian mereka yang terbaru. Mereka menyebut layanan baru ini bakal menarik untuk influencer, bukan untuk pengguna biasa. Ke depannya BoFA memprediksi Meta juga akan membuka layanan ini untuk pemilik bisnis.

Layanan berbayar yang dimaksud BoFA ini pertama diumumkan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg lewat postingan Instagramnya. Zuck menyebut layanan berbayar ini adalah cara Meta untuk meningkatkan keaslian dan keamanan di berbagai layanan Meta.

-

-

"Layanan ini, yang tarifnya mulai USD 11,99 perbulan, menawarkan logo verifikasi dan pemantauan identitas serta berbagai fitur terkait. Saat ini sedang diuji di Australia dan Selandia Baru," tulis Zuck.

Analis BoFA menyebut layanan berbayar ini akan menarik bagi influencer karena bisa meningkatkan jangkauan audiens mereka dan juga berpotensi membantu mereka untuk muncul di posisi teratas dalam pencarian konten.

Dengan biaya berlangganan USD 11,99 perbulan, analis BoFA memperkirakan kalau Meta bisa menghasilkan USD 1,7 miliar selama 2024 dari layanan ini, demikian dikutip detikINET dari Cnbc, Kamis (23/2/2023).

Langkah Meta ini mengikuti Twitter yang baru merilis layanan berbayar Twitter Blue pada Desember lalu dengan tarif USD 8 perbulan untuk pengguna web dan USD 11 perbulan untuk konsumen yang membeli lewat Apple App Store. Sejauh ini pelanggan Twitter Blue disebut sudah mencapai 300 ribu secara global.

Selain Twitter dan Meta, ada juga Snap yang punya layanan berbayar bernama Snapchat+, yang pertama dirilis pada Juni 2022 dengan tarif USD 3,99 perbulan. Menurut Snap, pada Januari lalu Snapchat+ sudah punya sekitar 2 juta pengguna.

Simak Video "Kelanjutan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump "
[-]
(asj/afr)