Sentimen
Positif (48%)
17 Feb 2023 : 21.38
Tokoh Terkait

Rupiah Benar Menguat Tapi Cuma Dikit, Gimana Nih Gubernur BI?

17 Feb 2023 : 21.38 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rupiah Benar Menguat Tapi Cuma Dikit, Gimana Nih Gubernur BI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak akhir tahun lalu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo tegas menyebutkan nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan dukungan dari sisi fundamental.

Saat itu, dolar AS bergerak di sekitar level Rp 15.500. Sementara kini dolar ada di kisaran Rp 15.200. Rupiah benar menguat, tapi sepertinya tak mampu bergerak lebih jauh ke level Rp14.000 per dolar AS.

-

-

Dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Perry menegaskan, bahwa sejatinya penguatan sudah terjadi. Aliran dana asing mengalir deras ke dalam negeri (inflow) di tengah masih tinginya ketidakpastian.

"Buktinya apa? kan udah US$ 6 miliar masuk year to date (ytd) loh ini US$ 6 miliar. Nah oleh karena itu kuncinya rupiah akan menguat dan apresiasi seperti itu," ungkap Perry, Kamis (16/2/2023)

Perry menilai penguatan rupiah ini didorong oleh 5 faktor pendukung. Pertama, menguatnya fundamental rupiah yang ditunjukkan dengan membaiknya kondisi pertumbuhan ekonomi. Hal ini menurut Perry mendorong aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga.

"Rupiah fundamentalnya adalah karena pertumbuhan ekonomi kita kan baik, kalau prospek ekonomi kita baik, investor luar negeri juga akan menanam dana nya di dalam negeri kan, baik penyertaan modal asing maupun portofolio," jelasnya.

Kedua, karena inflasi Indonesia yang berada pada level rendah. Perry meyakini inflasi rendah ini akan memberikan imbal hasil yang lebih menarik.

Ketiga, karena BI membuat imbal hasil aset keuangan domestik menarik. "Imbal hasil SBN khususnya jangka pendek kami juga buat menarik, berkoordinasi dengan Ibu Menteri Keuangan yang jangka panjangnya juga menarik, jadi nomor tiga alasannya daya tarik imbal hasil SBN itu menarik," lanjutnya.

Keempat, adanya kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) yang diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) melalui implementasi term deposit valas DHE sesuai dengan mekanisme pasar.

Kelima, karena mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. "Kondisi pasar keuangan global yang uncertainty-nya semakin rendah, kami tidak mengatakan uncertainty-nya hilang loh, tetap ada uncertainty. Tapi ke depannya tentu saja akan mereda, apa lagi setelah ketidakpastian Fed Fund Rate, apakah Maret terakhir, apakah Juni, tapi itu akan mereda," katanya dengan optimis.

Lebih lanjut ia mengatakan hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya aliran masuk modal asing di pasar keuangan yang tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar USD 6 miliar hingga 14 Februari 2023.

"Sekali lagi kami memang tidak menargetkan level, tapi memberikan direction bahwa rupiah akan menguat," pungkasnya.


[-]

-

Dolar AS Kini Tembus Rp15.000, BI Buka Suara!
(mij/mij)

Sentimen: positif (48.5%)