Sentimen
Netral (64%)
17 Feb 2023 : 15.15
Tokoh Terkait

Makin Nggak Ada Harapan, Saham 'Raja Properti' IKN ke Gocap

17 Feb 2023 : 22.15 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Makin Nggak Ada Harapan, Saham 'Raja Properti' IKN ke Gocap

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti IKN yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) lagi-lagi kembali ambles dan sentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (17/2/2023).

Hingga pukul 09:51 WIB, saham BSBK sudah ambles 5,26% ke posisi harga Rp 54/saham dan lagi-lagi sudah menyentuh ARB. Bahkan, tinggal sedikit lagi saham BSBK menyentuh 'gocap' (Rp 50/saham).

Pada perdagangan kemarin, saham BSBK juga sempat ambles 5,26% selama perdagangan berlangsung. Namun pada akhir perdagangan kemarin, saham BSBK ditutup stagnan di level Rp 57/saham.

-

-

Saham BSBK pagi hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 15.471 kali dengan volume sebesar 663,95 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 36,73 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya terus menurun dan saat ini mencapai Rp 1,35 triliun.

Hingga pukul 09:51 WIB, ada 269.283 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 54/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BSBK sudah menyentuh ARB.

Meski sempat rebound dan melesat lebih dari 1% pada perdagangan 9 Februari lalu, tetapi hal itu hanya bersifat sementara dan saham BSBK kembali ambles hingga hari ini.

Diketahui dari periode perdagangan 13 Januari lalu, saham BSBK hanya berhasil rebound sekali, setelah itu kembali ambles berhari-hari. Adapun saham BSBK sempat menguat pada perdagangan 17 Januari, 24 Januari, 3 Februari, dan terakhir 9 Februari.

Jika tidak menghitung saat menguat, maka saham BSBK sudah ambles 64,94%. Adapun dari harga IPO-nya hingga hari ini, saham BSBK sudah ambles 46%.

Hingga kini, belum ada alasan jelas mengapa saham BSBK mencetak ARB berjilid-jilid hingga 10 kali. Tetapi, melihat pergerakan saham BSBK yang tidak wajar, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) pun akhirnya memasukan saham BSBK ke dalam daftar unusual market activity (UMA) per Rabu pekan lalu.

BEI memantaunya dengan alasan telah terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham BSBK tersebut, bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham BSBK.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi BEI, mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

mark[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Saham 'Penguasa' IKN Bangkit Lagi, Ada Apa?
(chd/chd)

Sentimen: netral (64%)