Sentimen
Negatif (100%)
15 Feb 2023 : 10.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: penganiayaan

Partai Terkait

Kasus Tewasnya Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya, Ketua Komisi X Desak Bentuk Tim Investigasi

15 Feb 2023 : 17.00 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Kasus Tewasnya Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya, Ketua Komisi X Desak Bentuk Tim Investigasi

Liputan6.com, Jakarta - Kasus tewasnya Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya, MRFA akibat dugaan penganiayaan senior berbuntut panjang. Komisi X DPR RI pun mendesak pembentukan tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

“Kami mendesak pembentukan tim investigasi untuk mengusut budaya kekerasan di Politeknik Pelayaran Surabaya yang mengakibatkan tewasnya salah satu taruna. Kami mendapat laporan jika kasus ini bukanlah satu-satunya kasus yang pernah terjadi,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Rabu (15/2/2023).

Untuk diketahui MRFA tewas dengan luka lebam di sekujur badannya pada Senin (6/2/2023) di kamar mandi Politeknik Pelayaran Surabaya. Mahasiswa semester I diduga menjadi kekerasan seniornya. Muhammad Yani, ayah korban yang melihat kejanggalan pada kematian anaknya kemudian melapor ke Polsek Gununganyar. Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan AF, senior korban sebagai tersangka penganiayaan.

Huda mengungkapkan mendapatkan laporan dari berbagai kelompok masyarakat terkait kasus tewasnya MRF. Menurutnya harus ada tim khusus untuk melakukan investigasi yang bertugas mengusut penyebab dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya Rio.

“Meskipun sudah ada seorang tersangka tetapi dari laporan yang masuk ke kami banyak kejanggalan seperti apakah hanya satu orang saja yang menganiaya Rio sampai tewas ataukah ada aktor-aktor lain yang terlibat tetapi tidak sengaja ditutupi,” tukasnya.

Selain itu, kata Huda tim investigasi harus menyelidiki bagaimana peran dan tanggungjawab dari pengelola kampus. Sebab ada kemungkinan kekerasan yang terjadi antara senior ke junior di Politeknik Pelayaran Surabaya bagian tradisi kampus sengaja dipelihara dengan alasan-alasan tertentu.

“Maka sudah selayaknya jika pihak pengelola kampus juga ikut bertanggung jawab atas insiden yang menimpa Rio. Kalau ternyata benar kekerasan senior ke junior adalah tradisi maka harus ada evaluasi besar-besaran terhadap penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Pelayaran Surabaya,” katanya.

Politikus PKB ini pun mendesak agar rencana integrasi sekolah-sekolah kedinasan yang dikelola kementerian/lembaga di luar Kemendikbud Ristek segera direalisasikan. Menurutnya hanya dengan cara ini upaya memutus budaya kekerasan di lingkungan sekolah kedinasan bisa dilakukan.

“Kasus tewasnya taruna Rio yang diduga dianiaya seniornya menjadi bukti kesekian kalinya jika ada model pendidikan maupun tradisi kekerasan di sekolah-sekolah kedinasan yang dikelola kementerian/lembaga (K/L) di luar Kemendikbud Ristek. Maka sudah waktunya rencana integrasi sekolah kedinasan di bawah Kemendikbud Ristek direalisasikan,” pungkasnya.

Setelah melakukan penyelidikan selama 3 hari, Satreskrim Polrestabes Surabaya akhirnya menetapkan seorang taruna senior, sebagai tersangka penganiayaan yang berujung pada kematian seorang taruna, Rio Ferdinand. Kepada polisi, tersangka memukul korban...

Sentimen: negatif (100%)