Sentimen
Netral (57%)
11 Feb 2023 : 13.39
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Banyak Kabar Baik, IHSG Malah Loyo Sepekan

11 Feb 2023 : 20.39 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Banyak Kabar Baik, IHSG Malah Loyo Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan volatilitas yang cukup tinggi sepekan. Sempat menghijau di tengah pekan, IHSG akhirnya melorot menjelang akhir pekan.

-

-

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,45% ke 6.880.33 dalam periode 6-10 Februari 2023.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada pekan ini sebesar Rp9,72 triliun, turun 9,4% dari Rp10,73 triliun pada sepekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga turun 3,70% menjadi 1.116.417 dari 1.159.261 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Sementara itu, terjadi peningkatan sebesar 10,31% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 20,54 miliar saham dari 18,62 miliar saham pada sepekan yang lalu.

Kendati IHSG terkoreksi, investor asing masih melakukan beli bersih (net buy) Rp2,12 triliun selama sepekan di pasar reguler.

Saham empat bank besar menjadi yang paling banyak diborong asing pekan ini.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati posisi pertama dengan nilai Rp1,2 triliun. Harga sahamnya naik tipis 1,44% dalam sepekan. Nama lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengalami net buy asing Rp516,9 miliar seiring harga saham menguat 3,78% dalam seminggu ini.

Sepanjang awal 2023, asing juga membukukan net buy Rp282,91 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, pemberat IHSG pada pekan ini adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) yang minus 7,64%, tertinggi di antara yang lainnya. Ini berkat penurunan tajam big cap tech PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang minus 15,32% dalam sepekan.

Investor melego saham GOTO seiring emiten tersebut tidak masuk ke indeks MSCI setelah sebelumnya digadang-gadang akan menjadi salah satu konstituennya.

Sejatinya sentimen pekan ini banyak didominasi oleh kabar positif, terutama dari dalam negeri.

Pertama, pada Senin (6/2) ada rilis data pertumbuhan ekonomi RI.

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% yoy di Q4 2022, mengalahkan estimasi pasar yang naik 4,84%. Ini adalah ekspansi ketujuh berturut-turut tetapi laju terlemah sejak Q3 tahun 2021.

Mempertimbangkan tahun penuh 2022, ekonomi naik sebesar 5,31%, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,69% pada tahun 2021, tertinggi sejak 2013, sedikit di atas konsensus pasar yang naik 5,29%.

Kedua, data posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (7/2/2023).

Ketiga, pada Rabu (8/2), rilis data keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi yang meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari IKK Januari 2023 yang naik menjadi 123, lebih tinggi dari 119,9 pada Desember 2022.

Keempat, pada Kamis (9/2), terdapat rilisdata survei penjualan ritel untuk Desember 2022.

Pada Desember 2022, pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan tetap tumbuh positif. Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2022 tercatat tumbuh 0,7% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,3% (yoy).

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat pada Januari 2023. Hal tersebut tecermin dari IPR Januari 2023 sebesar 213,2, atau tumbuh 1,7% (yoy).

Hanya saja, kabar baik dari data ekonomi makro tersebut tidak dapat menahan IHSG untuk memasang mode roller coaster sepekan ini lantaran sejumlah sektor mengantisipasi sentimen lainnya, seperti kasus GOTO di atas atau penurunan harga batu bara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Dibuka Hijau, IHSG Sukses Kembali Tembus Level 7.100
(trp/trp)

Sentimen: netral (57.1%)