Sentimen
Positif (50%)
10 Feb 2023 : 16.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasar Rebo, Pondok Bambu, Kembangan, Duren Sawit

Tokoh Terkait

Dinkes DKI pantau kondisi pasien suspek gagal ginjal akut

10 Feb 2023 : 23.35 Views 3

Antaranews.com Antaranews.com Jenis Media: Regional

Dinkes DKI pantau kondisi pasien suspek gagal ginjal akut

Kami pantau kondisinya

Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memantau kondisi satu pasien suspek gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Kami pantau kondisinya," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di SMPN 51 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya juga sedang menginvestigasi penyebab adanya anak yang mengalami GGAPA.

Dinkes DKI pun segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pihak terkait.

"Kami selaku di Dinas Kesehatan tentu menjaga warga dan menetapkan di fasilitas kesehatan (faskes) kita untuk kehati-hatian dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada," ujarnya.

. Dinkes DKI anjurkan orang tua deteksi dini cegah gangguan ginjal

Dia menjelaskan, Dinkes tidak memiliki kewenangan untuk menarik obat yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak karena itu merupakan kewenangan BPOM.

Namun, tambah dia, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa langkah mencegah gagal ginjal akut.

Salah satunya, meminum air dalam jumlah yang cukup saat kondisi anak tengah demam.

"Dengan meminum air dalam jumlah yang cukup, memadai, kompres air hangat, minum obat sesuai yang jadi anjuran dari BPOM. Apabila belum sehat, silakan hubungi puskesmas," kata Widyastuti.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril menjelaskan dua kronologi kasus gangguan ginjal akut di Jakarta.

. Bareskrim telusuri kasus gagal ginjal akut anak di DKI

Ia menjelaskan satu kasus suspek yakni anak berusia tujuh tahun tahun, mengalami demam pada 26 Januari, kemudian mengonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Pada 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas.

Kemudian, pada 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Selanjutnya, pada 2 Februari dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

Sedangkan satu kasus konfirmasi meninggal dunia, merupakan anak berusia satu tahun dari Jakarta Timur yang mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Kemudian, pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan dan pada 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

. Dinkes DKI telisik dua kasus terbaru ginjal akut pada anak

Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa.

Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan pasien sudah mulai buang air kecil.

Pada 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun tiga jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Sentimen: positif (50%)