Sentimen
Positif (98%)
8 Feb 2023 : 19.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Marunda

Tokoh Terkait

Satgas Luruskan soal Temuan 500 Ton Minyakita Diduga Ditimbun

8 Feb 2023 : 19.58 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Satgas Luruskan soal Temuan 500 Ton Minyakita Diduga Ditimbun
Jakarta -

Satgas Pangan membantah adanya indikasi timbunan Minyakita sebanyak 500 ton di Gudang penyimpanan PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda, Jakarta Utara yang disidak Zulkifli Hasan pada Selasa kemarin (7/2/2023).

Kepala Subbagian Satgas Pangan Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iksantyo Bagus Pramono menuturkan bahwa Minyakita tidak ditimbun, namun belum didistribusikan.

"Nggak, bukan (penimbunan). Stoknya belum disalurkan saja. Kan mereka ada waktunya untuk mengeluarkan itu," tuturnya di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).

-

-

Menurutnya, PT BKP akan mempercepat penyaluran 500 ton Minyakita ke sejumlah pasar tradisional yang ada di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Iya langsung, supaya nggak langka barangnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan Minyakita PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu ditemukan sebanyak 500 ton Minyakita yang belum disalurkan.

"Di sini kita temukan banyak sekali 555.000 liter atau 500 ton itu artinya setengah juta lebih liter atau kalau butuh 1 liter ya setengah juta botol lebih," kata Zulhas setelah melakukan sidak di PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas di Marunda, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2023).

Zulhas menjelaskan, 500 ton Minyakita itu merupakan produksi sejak Desember 2022 lalu tetapi sengaja tidak disalurkan perusahaan. Ia bilang, perusahaan beralasan karena belum juga mendapatkan jatah ekspor dari domestic market obligation (DMO) yang telah dilakukan produsen.

Ia memastikan bahwa 500 ton Minyakita itu segera disalurkan ke pasar tradisional. Zulhas menargetkan dalam tiga hari ke depan bisa didistribusikan ke pasar kawasan Jawa.

"Jangan di pasar modern dulu, jadi di pasar rakyat dulu. Kalau masih lebih ya Jawa-Sumatera," tuturnya.

Jadi, dalam disidak itu 500 ton Minyakita disegel. Nantinya didistribusikan ke masyarakat melalui pasar tradisional. Zulhas juga mengatakan distribusi ke ritel modern juga akan dikurangi terlebih dahulu, demi memasok pasar tradisional.

"Utamanya pasar rakyat kalau lebih pasar rakyat baru bisa masuk ritel modern. Jadi kalau di ritel kurang ya maklum karena ini minyakita ini untuk pasar rakyat kalau lebih, baru ada. Kalau sekarang nggak ada di ritel banyak premium," ungkapnya.

(dna/dna)

Sentimen: positif (98.1%)