Sentimen
Positif (93%)
8 Feb 2023 : 13.16
Informasi Tambahan

BUMN: BRI, Bank Mandiri

Naga-naganya IHSG Bakal Lanjut Ijo Hari Ini NIh

8 Feb 2023 : 20.16 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Naga-naganya IHSG Bakal Lanjut Ijo Hari Ini NIh

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,89% ke level 6.935,30 pada perdagangan Selasa (7/2/2023), rebound dari koreksi pada Senin.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi perdagangan mencapai Rp10,2 triliun dengan volume 22,55 miliar saham.

Sebanyak 272 saham naik, 245 saham turun, dan 208 saham tak bergerak.

-

-

Masuknya dana asing dalam beberapa hari terakhir, termasuk pada Selasa, turut menggairahkan IHSG.

Nilai beli bersih (net buy) asing kemarin mencapai Rp574,37 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, net buy asing tercatat sebesar Rp1,91 triliun.

Saham bank besar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), menjadi saham paling banyak diborong asing pada Selasa, masing-masing Rp420,9 miliar dan Rp155,9 miliar.

Saham BBCA dan BMRI naik 1,43% dan 3,04% kemarin.

Hanya saja, saham bank besar lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) malah terkenan aksi jual (net sell) asing senilai Rp93,2 miliar, terbesar di bursa. Walaupun, saham BBRI tetap menghijau tipis 0,21%.

Berdasarkan data via Refinitiv, delapan dari total sektor menguat. Sektor energi menjadi yang paling menguntungkan dengan kenaikan 3,38%. Sementara itu, sektor real estate terpantau menjadi sektor paling lemah turun 0,82%.

Saham-saham emiten energi yang menjadi pendorong kenaikan IHSG antara lain, Indo Tambangraya (7,67%), Bukit Asam (6,44%) Medco Energy (4,51%) United Tractors (4,08%) Adaro Energy (3,96%) dan Bayan Resources (3,47%).

Rilis data cadangan devisa pada periode Januari 2023 yang kembali mencatatkan hasil yang positif menjadi katalis positif untuk IHSG pada Selasa.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (7/2/2023).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Pada hari ini, Rabu (8/2), investor akan menyimak angka indeks keyakinan konsumen RI per Januari 2023. Proyeksi pasar menyebut, indeks keyakinan konsumen akan naik tipis ke 120, dari bulan sebelumnya 119,9.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Selasa kemarin, IHSG ditutup dengan candle hijau yang besar, menunjukkan optimisme pasar.

IHSG masih dalam pola rectangle yang menandakan konsolidasi sejenak alias sideways setelah dalam tren penguatan jangka pendek sejak 12 Januari 2023.

Dalam periode yang lebih panjang, IHSG sejatinya sedang membentuk pola inverse head and shoulders (IHNS). Namun, pola ini masih menunggu konfirmasi selanjutnya.

IHSG akan menguji resistance terdekat, berupa garis moving average (MA) 200 (6.971) dan di level Fibo 78,6% (6.978), sebelum kembali menatap level psikologis 7.000.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaituRelative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI ditutup naik ke 60,05. Ini menjadi level RSI yang sering menjadi level pembalikan arah IHSG sejak Oktober lalu.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas MA 26.

Melihat data di atas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang kembali menguat dengan resistance terdekat di 6.971-6.978 dan support di 6.885.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Belum Suram, APEI Sebut Pasar Modal Masih Bisa Tumbuh
(trp/trp)

Sentimen: positif (93.9%)