Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambangi Balai Kota DKI Jakarta bertemu Pj Gubernur Heru Budi Hartono. Budi Karya melakukan pembahasan soal pengembangan 3 transportasi umum di Jakarta.

Pertama, Budi Karya mengungkapkan dirinya berdiskusi soal pembangunan LRT Jakarta yang bakal tersambung dari Pegangsaan Kelapa Gading hingga ke Manggarai. Menurutnya, Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral akan memiliki tambahan tujuan baru.

"Manggarai itu stasiun sentral, di mana pergerakan dari luar kota nantinya bisa di situ. Jadi, dari Manggarai, penumpang antar kota bisa ke Depok, Bogor, Tangerang. Ini ada tambahan satu titik tambahan bisa ke Pegangsaan, Kelapa Gading, ini strategis," ungkap Budi Karya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

-

-

Budi Karya mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan alokasi dana untuk pembangunannya. Nantinya pembangunan akan dimulai dalam waktu dekat dengan target selesai pada September 2024.

"Ini saya apresiasi karena ini menimbulkan kurang lebih 185 ribu passenger," sebut Budi Karya.

Kemudian, yang kedua Budi Karya membahas soal pembangunan Stasiun Baru Tanah Abang. Nantinya akan ada tanah KAI seluas 4 hektare yang bakal dibangun menjadi stasiun pengganti.

"Jadi dari Tanah Abang sekarang mundur 500 meter. Itu akan ada ikon baru di situ. Selain bagun itu, saya minta DKI perbaiki juga lingkungan sekitar. Jadi saudara kita turun tanah Abang tidak langsung jalan, di situ ada taman, bangunan bagus, dan sebagainya," sebut Budi Karya.

Stasiun Tanah Abang sendiri menurutnya penumpangnya terbagi menjadi dua. "Satu mereka yang akan ke Tanah Abang dan mereka yang kantor di sekitar Istana," ujarnya.

Kemudian yang ketiga adalah pembangunan MRT Fase 3 yang menghubungkan timur dan barat Jakarta. Menurutnya, DKI Jakarta akan berfokus untuk menggarap bagian Kembangan hingga Medan Satria.

"Tapi, nanti disambung dikit ke Bekasi karena kita butuh populasi, tadi Pak Gubernur bilang sudah ada tanah di Rorotan. Jadi praktis yang digagas ini strategis," sebut Budi Karya.

Pemerintah DKI menurut Budi Karya juga bersedia memberikan subsidi. Baik itu MRT Jakarta, maupun LRT Jakarta.