Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja meresmikan penyelenggaraan Sail Teluk Cendrawasih, di Sarinah, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Luhut berharap ke depannya Sail Teluk Cendrawasih tidak hanya sekedar seremonial dan bisa terus dimanfaatkan. Tidak seperti penyelenggaraan Sail Raja Ampat pada 2014 lalu yang tidak terpelihara.

"Saya pergi ke raja Ampat. Saya sayangkan di raja Ampat kemarin bekas Sail 2014 kurang dipelihara. Jadi apa yang sudah dibuat di sana Sail raja Ampat 2014 itu kurang terpelihara," kata Luhut.

Sail Teluk Cendrawasih akan diadakan di Provinsi Papua dan berlokasi di empat kabupaten yaitu Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Sarmi. Dia pun meminta kepada 4 Bupati yang bersangkutan, agar memelihara Sail Teluk Cendrawasih.

"Kalau nanti dibuat pusatnya, nanti Pak Bupati saya mohon supaya kita betul-betul dipelihara dan dibuat untuk memang berkesinambungan penggunaannya seperti soal ikan dan soal turis," tegasnya.

Adapun kegiatan ini akan menjadi panggung bagi Papua untuk menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam membangun daerah melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN, swasta, dan masyarakat.

Sail Teluk Cenderawasih juga menjadi kesempatan untuk memperkuat semangat Bangga Berwisata di Indonesia. Kata Luhut, semangat ini perlu terus dihidupkan dalam rangka pemulihan perekonomian pasca pandemi, khususnya di sektor pariwisata.

"Bangga buatan Indonesia menjadi penting dan saya mohon ke Sail Teluk Cendrawasih ini kita dorong semua buatan-buatan dalam negeri, dan mendorong aktivitas-aktivitas dalam negeri, UMKM kita dorong lagi, juga kemudian bangga berwisata Indonesia, semangat ini perlu kita dorong," pungkas Luhut.

Pernyataan Menko Luhut soal ‘Big Data’ terkait 110 juta warga yang inginkan Pemilu ditunda, menuai kontroversi. BEM UI mendesak untuk buka data, namun Luhut tetap menolak hingga dialog usai.