Kereta di Sulsel Tabrak Petani hingga Tewas, Pihak Pengelola Kereta Mengaku Sudah Jalankan Prosedur
Tribunnews.com Jenis Media: Regional
TRIBUNNEWS.COM - Kereta api pertama di Sulawesi menabrak seorang tuna rungu di Barru, Sulawesi Selatan hingga meninggal, Rabu (1/2/2023).
Korban yang bernama Lasuddin (52) meninggal saat melintasi rel kereta api menggunakan sepeda dan tidak mengetahui ada kereta api lewat.
Pihak Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan mengaku tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan saat terjadi kecelakaan.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pemanfaatan Sarana Perkeretaapian BPKA Sulsel, Rachmat Dalu.
"Kami sudah konfirmasi dengan pihak masinis dan ia juga telah menjalankan sesuai prosedur," jelasnya dikutip dari TribunBarru.com.
Baca juga: Kritik Menhub soal Tarif KRL Orang Kaya dan Miskin, DPR: Kebijakan Diskriminatif
Sebelum terjadi kecelakaan, masinis telah membunyikan semboyan 35 atau suara klakson lokomotif yang dibunyikan secara panjang.
Masinis juga telah melakukan pengereman saat melihat korban menyeberangi rel kereta api.
"Semua peraturan-peraturan itu telah dijalankan sesuai prosedur, tapi Allah SWT berkehendak lain. Kita tidak mengetahui dan di mana hal ini kita sama-sama tidak inginkan terjadi," imbuhnya.
Ia menyatakan setelah kecelakaan, akan ada beberapa langkah perbaikan yang akan dilakukan kedepannya.
"Di sini kita bersama-sama dengan operator yang merupakan dari pihak Kereta Api Indonesia (KAI) dan terkait prasarana dan perawatan itu ditangani PT CRI."
"Ke depannya kita akan terus upayan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kereta api ini," ungkapnya.
Baca juga: PT KAI: Harga Tiket dan Jadwal Keberangkatan Kereta Panoramic, Mulai 3-26 Februari 2023
Menurutnya kehadiran kereta api di Sulawesi merupakan hal baru dan perlu ada sosialisasi kepada masyarakat.
"Insyaallah ke depannya kita juga akan ada sosialisasi lagi kepada masyarakat."
"Imerupakan hal yang baru juga di Sulsel, tentunya masih banyak hal yang harus lebih diperhatikan," ucapnya.
Sentimen: negatif (100%)