Sentimen
Positif (92%)
31 Jan 2023 : 13.30
Informasi Tambahan

Institusi: UNHAN, Kogabwilhan

Kab/Kota: Bogor, Tiongkok

Partai Terkait

Pemerintah Disarankan Tambah Kapal Selam, Hadapi Dinamika Laut China Selatan

31 Jan 2023 : 13.30 Views 5

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Pemerintah Disarankan Tambah Kapal Selam, Hadapi Dinamika Laut China Selatan

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI direkomendasikan untuk menambah jumlah kapal selam hingga 16 unit, sebagai salah satu langkah strategi keamanan maritim Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dinamika serta implikasi geopolitik negara di kawasan Laut China Selatan (LCS).

Rekomendasi itu disampaikan oleh Mahasiwa Program Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Cohort 3, Cecep Hidayat, saat mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi terbuka yang digelar di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023).

Sejumlah rekan seangkatan Cecep hadir bersama keluarga di sidang terbuka itu, termasuk Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, yang sudah lebih dahulu lulus program studi ilmu pertahanan Unhan. Disertasi karya Cecep berjudul 'Geopolitik Negara Kawasan Asia Tenggara dalam Merespons Sengketa di Laut China Selatan dan Implikasinya bagi Keamanan Maritim Indonesia'.

"Rekomendasi kepada Kementerian Pertahanan RI, peningkatan alutsista berupa jumlah kapal selam, minimal 16 buah, yang disesuaikan dengan pangkalan depan 4 buah, pangkalan induk di belakangnya, dalam rangka mendukung pertahanan kewilayahan yang 4 buah, dan kekuatan cadangan strategis sebanyak 8 buah," kata Cecep.

Dia menyatakan, peningkatan kemampuan dan jumlah alutsista tersebut harus terus dilakukan untuk dapat mengimbangi perkembangan kekuatan yang terjadi di kawasan Indo Pasifik.

Ia juga menyarankan agar Kementerian Pertahanan RI melakukan review Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Susunan Organisasi TNI.

Dalam Perpres tersebut, disebutkan bahwa kedudukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) adalah sebagai Komando Utama (Kotama). Hal ini berdampak pada struktur organisasi Kogabwilhan tidak mungkin membawahi Kotama TNI lainnya.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakan peninjauan ulang terhadap Perpres tersebut di mana kedudukan Kogabwilhan seharusnya merupakan Komando Gabungan (Kogab) yang membawahi Kotama di wilayah jajarannya, dengan posisi Kogab berada di bawah Panglima TNI.

"Dengan demikian, akan terbentuk suatu jaring Komando yang solid antarmatra TNI dalam melaksanakan operasi," jelas Cecep.

Menurut dia, konflik yang terjadi telah meningkatkan eskalasi ancaman di kawasan konflik. Hal tersebut menyebabkan negara-negara yang bersangkutan mulai meningkatkan kekuatan militernya demi mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasionalnya masing-masing.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan terhadap perlombaan perseniataan Angkatan Laut atau naval arms race diantara negara-negara kawasan. Bahkan sebagian besar negara yang bersangkutan senantiasa meningkatkan kapasitas patroli laut dan latihan tempur di area sengketa," ungkap Cecep.

 

Ketegangan AS - Tiongkok terus meningkat, setelah berbalas menutup kantor konsulat, Menlu AS Mike Pompeo kembali ke isu Laut China Selatan. Sejumlah analis menilai, itu adalah bagian dari Strategi Presiden Trump mempertahankan jabatannya dan tidak ak...

Sentimen: positif (92.8%)