Sentimen
Negatif (72%)
31 Jan 2023 : 17.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Penggilingan

Komisi IV Tanya Surplus Beras yang Diklaim Kementan, Badan Pangan: 6 Bulan Defisit

31 Jan 2023 : 17.46 Views 6

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Komisi IV Tanya Surplus Beras yang Diklaim Kementan, Badan Pangan: 6 Bulan Defisit

Jakarta -

Badan Pangan Nasional ditanya oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin perihal Indonesia mengalami surplus beras. Hal tersebut pernah dinyatakan oleh Kementerian Pertanian yang menyebut beras nasional surplus hingga 8 juta ton.

Namun, menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo selama 6 bulan terakhir, Indonesia mengalami defisit pasokan beras. Pernyataan ini diungkapkan dalam RDP dengan Komisi IV DPR RI.

Awalnya, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan apa penyebab dari kenaikan harga beras. Kemudian Arief menjawab bahwa penyebab kenaikan harga karena ada kekurangan pasokan beras.

-

-

"Suplai dan demand, shortage pak," jawab Arief, dalam RDP dengan Komisi IV DPR RI dengan Bulog, Badan Pangan Nasional dan ID Food, Selasa (31/1/2023).

Kemudian, Sudin pun jadi bertanya mengenai surplus beras selama 2022. "Berarti surplus itu bohong dong?" tanya Sudin.

Arief menjawab, selama 6 bulan terakhir selama 2022, kondisi beras mengalami defisit. Artinya konsumsi lebih besar dari pada hasil produksi beras.

"Dalam 6 bulan terakhir defisit, ketua," jawab Arief.

Kemudian Arief memaparkan berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) milik BPS selama enam bulan terakhir di 2022, terjadi kondisi defisit beras.

Defisit dimulai pada Agustus 2022, produksi beras saat itu 2,35 juta ton dan konsumsi 2,52 juta ton, artinya ada defisit 170.000 ton. Lalu pada September, produksi tercatat 2,5 juta ton, konsumsi 2,52 juta ton, ada defisit 20.000 ton.

Bulan Oktober, produksi beras 2,43 juta ton, konsumsi 2,52 juta ton, ada defisit 100.000 ton. Pada bulan November 2022, produksi beras hanya sebanyak 1,93 juta ton, sementara konsumsi mencapai 2,53 juta ton. Jadi mengalami defisit beras sebanyak 600 ribu ton.

Kemudian, defisit juga terjadi pada Desember 2022 yakni dengan 1,14 juta ton produksi dan kebutuhan konsumsi 2,53 juta ton. Artinya terjadi defisit 1,39 juta ton.

Berlanjut ke Januari 2023, produksi beras itu mencapai 1,51 juta ton tetapi konsumsi mencapai 2,51 juta ton. Jadi ada defisit beras sebesar 1 juta ton.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) pernah mengungkap bahwa cadangan beras nasional mencapai 8 juta ton. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Serelia pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementan Ismail Wahab pada November 2022.

Ismail Wahab mengatakan, luas panen padi tahun 2022 mencapai 10,61 juta hektar (ha) dengan rerata produktivitas mencapai 5,2 ton per hektar. Fakta tersebut dipaparkan Ismail mengacu pada prognosa Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (KSA BPS).

"Pada Juni 2022 cadangan beras nasional mencapai 8 juta ton yang tersebar di penggilingan dan pedagang. (Cadangan beras) paling banyak ada di rumah tangga karena pembagian bantuan langsung tunai (BLT) juga langsung ke rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen," ujar Ismail dalam keterangan resmi.

Menurut Ismail, seluruh data tersebut merupakan hasil survei jajaran Kementan bersama BPS dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Simak Video "Wapres Ma'ruf Amin Buka Suara soal Isu Mafia Beras"
[-]
(ada/zlf)

Sentimen: negatif (72.7%)