Sentimen
Negatif (95%)
30 Jan 2023 : 22.21
Tokoh Terkait

Bos BI Masih Waspada, Ekonomi Global Belum Bersahabat!

30 Jan 2023 : 22.21 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Bos BI Masih Waspada, Ekonomi Global Belum Bersahabat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, tahun 2023 pihaknya masih akan waspada, karena ekonomi global masih akan bergejolak.

"Tahun 2023 kita harus waspada, global masih belum bersahabat, masih bergejolak," ujar Perry dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).

Kendati demikian, BI optimistis dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 4,5% hingga 5,3%.

-

-

"Kemungkinan sekitar 4,9%, bisa saja dengan konsumsi cepat, bisa mengarah ke 5%," jelas Perry.

Inflasi Indonesia pada 2022 yang sudah mencapai 5,51% (year on year/yoy), diyakini pada semester I-2023 akan kembali ke target sasaran 3% plus minus 1%. Begitu juga dengan inflasi inti, diyakini akan berada di bawah 4% pada semester I-2023.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Inflasi Indonesia saat ini, kata Perry masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang masih mencatatkan inflasi yang tinggi.

"Bandingkan dengan dunia yang masih high inflation. Kami perkiraan bahwa transaksi berjalan akan balance sekitar 0% neraca pembayaran akan surplus," jelas Perry.

Pasar keuangan di tanah air yang positif, kata Perry juga akan membawa penguatan nilai tukar rupiah. Di awal tahun, investasi portofolio sudah dibanjiri asing hingga mencapai US$ 2,4 miliar.

"Kami meyakini nilai tukar rupiah akan menguat. Karena faktor fundamental semuanya memberikan justifikasi bahwa nilai tukar akan menguat," kata ujar Perry.

"Tapi hidup penuh tantangan, kita harus waspada, kita tak boleh lengah, karena global masih tidak menentu. Tapi, kewaspadaan itu tentu harus kita ukur, kita takar dan mempersiapkan manajemen risiko skenarionya," kata Perry lagi.


[-]

-

Rupiah Terkapar, Cadangan Devisa RI Kini Tersisa US$ 130,2 M
(cap/cap)

Sentimen: negatif (95.5%)