Sentimen
Positif (96%)
28 Jan 2023 : 14.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Yogyakarta

Tokoh Terkait

7 Hari Kepergian Nano Riantiarno, Butet Kartaredjasa Kenang Momen 2005

28 Jan 2023 : 14.03 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Hiburan

7 Hari Kepergian Nano Riantiarno, Butet Kartaredjasa Kenang Momen 2005
Jakarta -

Tujuh hari setelah kepergian pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno, para sahabat dan kerabat terdekat kembali mengenang masa-masa saat mendiang masih hidup. Butet Kartaredjasa juga menceritakan momen peristiwa yang terjadi pada 2005.

Dalam tulisan yang dipublikasikan melalui akun Instagram @masbutet, budayawan yang tinggal di kota Yogyakarta itu mengungkapkan ingin menulis tulisan panjang untuk mengenang Nano Riantiarno.

"Saya ingin mengenangnya. Nantinya ingin menulis panjang, untuk buku tentang beliaune yang akan diterbitkan kawan2 Teater Koma. Ini bocoran pendek saja," buka Butet dalam unggahan terbaru, seperti dilihat detikcom, Sabtu (28/1/2023).

-

-

Peristiwa itu terjadi pada tahun 2005 ketika Butet bersama Teater Koma bermain dalam lakon Kunjungan Cinta dan memerankan karakter utama bernama Ilak Alipredi. Saat itu, ia beradu akting dengan Ratna Riantiarno atau istri Nano yang turut membesarkan nama Teater Koma dan bersama Rangga Bhuana.

"Ini keterlibatan saya main dengan Teater Koma yang ketiga, setelah sebelumnya menjadi 'Bagong' (Republik Bagong) dan sebagai 'Walikota' (Opera Kecoa). Sungguh proses pembelajaran yang baik, mengesankan dan bermakna, bagi aktor otodidak macam saya," sambungnya.

Menurut keterangan Butet, berguru kepada Nano Riantiarno dan belajar bersama Teater Koma melalui teknik seni teater modern khas Indonesia merupakan ilmu berharga. Dia juga menyebutkan sebagai 'tradisi bermain teater genre realisme'.

Butet juga memuji karakter Nano karena berhasil dengan tertib menghapal naskah sebanyak 100 halaman, dialog tanpa improvisasi, dan tidak seperti main dalam Teater Gandrik yang kerap monolog.

Pada 2005 itu, Butet masih kuliah dan merantau ke Jakarta. Dia juga sengaja tidak mengambil pekerjaan di malam hari.

"Demi latihan. Melalui mas Nano dan Teater Koma, saya bisa ikut memeristiwakan seluruh ilmu yang "akademik" berteater secara realis," tutur Butet.

"Diam2 lalu saya ge-er merasa udah jadi aktor. Kemaki tenan. Padahal aslinya cumak pengecer jasa akting. Uasuwoook," sambungnya.

Nano Riantiarno meninggal pada 20 Januari 2023 di usia menginjak 73 tahun. Selama 4 tahun terakhir, ia mengalami pembengkakan di paha bagian kiri dan terpaksa harus menjalani operasi pada November 2022. Diketahui itu adalah tumor. Awal Desember 2022, Nano dilarikan ke rumah sakit karena kerap mengalami sesak napas dan batuk-batuk.

Setelah menjalani diagnosis dokter, Nano Riantiarno diketahui mengidap kanker paru-paru. Seminggu jelang kepergiannya, dokter mengizinkan untuk menjalani rawat jalan, namun ajal menjemputnya dan kembali kepada-Nya. Nano Riantiarno dimakamkan di pemakaman Giri Tama, Bogor, Jawa Barat.

[Gambas:Instagram]

Simak Video "Kabar Duka, Pendiri Teater Koma Meninggal Dunia"
[-]
(tia/mau)

Sentimen: positif (96.2%)