Gokil! Konglo Ini Siap Terima Duit Nomplok Rp 500 Miliar
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu crazy rich Indonesia yang mengalami kenaikan kekayaan secara pesat di tahun 2022 adalah pemilik gerai Alfamart yaitu Djoko Susanto. Tahun lalu, kekayaan Djoko Susanto sebagai ultimate beneficiary owner (UBO) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik lebih dari dua kali lipat.
Sumber kenaikan kekayaan Djoko Susanto berasal dari peningkatan harga saham AMRT yang fantastis. Asal tahu saja, harga saham peritel AMRT di tahun 2022 telah naik 118%.
Djoko Susanto mengendalikan AMRT melalui perusahaan bernama PT Sigmantara Alfindo dengan kepemilikan mencapai 53,19%.
Kepemilikan tersebut telah bertambah sekitar 0,45% atau setara dengan 186.666.700 saham dari posisi awal Desember tahun lalu yang tercatat masih menguasai 52,74%.
Kenaikan persentase kepemilikan saham Sigmantara Alfindo di AMRT diduga kuat akibat dari transaksi yang dilakukan perseroan dengan salah satu startup decacorn Tanah Air yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Sebagaimana telah diketahui bersama, GOTO memang melepas kepemilikan saham AMRT dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,5 triliun pada Desember 2022.
Terlepas dari peningkatan kepemilikan saham Sigmantara Alfindo di AMRT, perseroan memang menjadi pemegang saham pengendali AMRT.
Sebagai UBO, Djoko Susanto jelas diuntungkan atas kenaikan harga saham AMRT yang naik 2 kali di tahun lalu. Secara kasar, kekayaan Djoko Sutanto meningkat hingga Rp 31 triliun tahun lalu.
Namun kekayaan tersebut sifatnya masih on-paper. Apabila ingin benar-benar melihat seberapa besar keuntungan yang didapat, maka bisa melihat dari sisi uang tunai atau kas yang didapatkan dari kepemilikan saham suatu emiten yang salah satunya didapat dari pembagian dividen.
Setidaknya sejak tahun 2018, AMRT memang rutin membagikan dividen dengan rasio payout dari laba yang bervariasi dengan rasio tertinggi pada 2019 mencapai 72% dari laba bersih dan terendah pada 2018 dengan rasio 17%.
Namun secara rata-rata setidaknya rasio pembagian dividen dari laba bersih AMRT untuk tahun buku 2018-2021 mencapai 41%.
Kenaikan harga saham AMRT memang terdongkrak oleh kinerja yang sangat positif. Pada 9 bulan tahun 2022 laba bersih AMRT mencapai Rp 1,8 triliun atau naik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,1 triliun.
Apabila disetahunkan, AMRT berpotensi membukukan laba bersih sebesar Rp 2,3 triliun. Dengan asumsi pay out ratio untuk dividen mencapai 41% saja, maka nilai bagi hasil keuntungannya mencapai Rp 967 miliar setara dengan Rp 23,3/saham.
Djoko Susanto lewat Sigmantara Alfindo diketahui memegang 22,08 miliar saham AMRT, sehingga total perolehan dividen yang didapat berpotensi mencapai Rp 496,5 miliar.
Kinerja Keuangan yang gemilang di tahun 2022 berpotensi membawa AMRT mencapai performa historisnya di sepanjang sejarah.
Pertumbuhan laba bersih yang signifikan ditopang oleh kenaikan pendapatan terutama dari segmen food yang tumbuh dobel digit hingga 16,9% secara tahunan per September 2022.
Di sisi lain, marjin laba bersih AMRT juga meningkat menjadi 2,4% pada September 2022 dari sebelumnya hanya 1,8% pada September 2021.
Well, peningkatan performa tidak bisa dilepaskan dari strategi AMRT yang sangat ekspansif. Sebagai catatan, sepanjang 9 bulan 2022 saja sudah ada 1.205 toko baru yang dibuka oleh perseroan meliputi 1.005 gerai Alfamart, 102 gerai Alfamidi, Lawson & Alex, Alfamidi Fresh dan Alfa Supermarket sebanyak 52 gerai serta 46 gerai Dan+Dan.
Capaian tersebut membuat AMRT memiliki 20.015 gerai di tahun 2022. Pada 2023, perseroan berencana untuk semakin ekspansif dengan membuka kurang lebih 1.200 gerai baru dan telah menyiapkan dana sekitar Rp 3,4-4,5 triliun untuk ekspansi.
[-]
-
Harga Batu Bara To The Moon Taipan Makin Cuan
(trp/trp)
Sentimen: positif (99.7%)