Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Ini Tiga Kunci Sukses Bank Digital
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Kharim Indra G. Siregar membocorkan ada tiga hal yang membuat pihaknya berhasil mendongkrak kinerja Bank Jago, yakni teknologi, manajemen, dan ekosistem.
Seperti diketahui, Sejak memulai transformasi menjadi bank berbasis teknologi pada 2020, Bank Jago sudah mampu mencetak laba bersih di tahun 2021.
Dari sisi teknologi ujar Kharim, Bank Jago telah membangun infrastruktur teknologi sendiri sehingga mampu menyediakan produk yang handal dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
"Yang membedakan dengan bank digital lain adalah fokus pada life centricity. Kami menciptakan fitur yang relevan dengan kebutuhan nasabah. Dan setiap kali menciptakan inovasi baru, selalu berangkat dari pertanyaan: apa manfaatnya untuk pengguna," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Terkait ekosistem menurutnya, keberhasilan Bank Jago tidak lepas berkat dibangunnya fondasi yang memungkinkan untuk bisa saling berkolaborasi dengan ekosistem. Bank Jago menjalankan peran Banking-as-a-Service (BaaS).
Peran tersebut memungkinkan aplikasi Jago tidak hanya tersambung dengan ekosistem partner melalui Application Programme Interface (API), tapi juga terintegrasi ke dalam sistem ekosistem partner agar pengoperasiannya dapat lebih mulus.
Saat ini, aplikasi Bank Jago sudah terhubung dengan GoPay milik GOTO sehingga memudahkan proses top up tanpa harus berpindah aplikasi. Aplikasi Jago juga terhubung dengan Bibit dan Stockbit sehingga nasabah dapat melihat saldo investasi reksa dana dan saham maupun pembayaran investasi langsung di aplikasi Jago.
Selain itu, aplikasi Jago telah tersambung GoBiz, aplikasi untuk pelaku usaha besutan GOTO.Integrasi tersebut memberikan kemudahan bagi para mitra usaha untuk dapat mengelola keuangannya secara mudah dan nyaman.
Kharim menuturkan, integrasi tersebut bisa terwujud karena Bank Jago memiliki kapabilitas digital yang mumpuni. Bahkan, Bank Jago juga tidak ragu untuk mencoba hal baru yang belum ada sebelumnya sepanjang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
"Semakin banyak tertanam di ekosistem, Bank Jago akan semakin mudah menjangkau nasabah secara cepat dan efisien. Sejak diluncurkan April 2021 lalu, Bank Jago sudah memiliki 5 juta nasabah berkualitas per akhir Desember 2022," jelasnya.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah sendiri mengungkapkan era digital merupakan medan pertarungan yang amat berbeda dengan era sebelumnya. Dia menyebut, ada tiga aspek yang menjadi faktor daya saing bank digital, yaitu kemampuan mengakses ekosistem, memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen masa kini dan masa depan, serta memiliki permodalan dan sumberdaya manusia yang mumpuni.
Di antara bank digital yang sudah muncul ke peta industri perbankan, Piter menilai Bank Jago adalah bank digital yang paling siap dalam menghadapi era digital. Bank Jago memiliki keunggulan karena telah lebih dulu membangun ekosistem digital, dibandingkan bank lain.
"Saya selalu mengatakan, kalau ada lintasan balapan baru, Bank Jago ini sudah balapan duluan, karena dia membangun ekosistem digitalnya lebih dulu," ujarnya.
Di lain pihak, beberapa analis menilai keunggulan Bank Jago juga terletak pada jajaran manajemen. Sedikitnya dari 3 laporan initial coverage saham Bank Jago, 3 sekuritas menyinggung aspek manajemen.
Credit Suisse misalnya, dalam laporan 18 April 2022 menyebut, manajemen Bank Jago memiliki rekam jejak yang kuat, berkaca pada pengalaman Jerry Ng menyulap PT Bank BTPN Tbk. dari bank kecil menjadi masuk daftar 10 bank dengan aset terbesar. Pencapaian itu bahkan bisa diraih dengan NPL yang rendah di bawah 2% dan NIM yang konsisten di angka 11% selama 10 tahun.
Citigroup pada laporan 20 Juli 2022 juga menilai manajemen Bank Jago memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun layanan perbankan digital (Jenius), segmen UMKM, dan syariah.
Sedangkan BNI Sekuritas berpandangan bank digital membutuhkan figur manajemen yang berpengalaman di bank konvensional, terutama dalam menangani segmen UMKM.
[-]
-
Saham ARTO Jeblok, Harta Konglomerat Ini Ambles Rp 59 Triliun(dpu/dpu)
Sentimen: positif (100%)