Microsoft disebut bakal mem-PHK ribuan pegawainya. Jumlah pegawai yang terdampak disebut mencapai 5% dari total pegawai perusahaan asal Redmond, Amerika Serikat itu.

Dengan jumlah total pegawai lebih dari 220 ribu, artinya ada lebih dari 10 ribu pegawai yang akan terkena PHK, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (18/1/2023).

PHK ini kabarnya akan dilakukan sebelum laporan keuangan kuartal mereka, yang artinya PHK-nya bisa saja dilakukan hari ini, Rabu (18/1) atau besok Kamis (19/1).

-

-

Bloomberg juga melaporkan kalau PHK akan dilakukan di divisi engineering Microsoft, dan jumlah yang terkena PHK akan jauh lebih besar dibanding pengurangan pegawai sebanyak 1% pada 2022 lalu.

Microsoft adalah perusahaan teknologi kesekian yang melakukan PHK di saat kondisi ekonomi yang menantang ini. Menariknya, PHK ini dilakukan hanya beberapa hari setelah mereka mengimplementasikan aturan baru di mana pegawainya bisa cuti tanpa batas.

Sementara bagi pegawai Microsoft yang masih mempunyai jatah cuti belum terpakai akan mendapat penggantian dalam bentuk uang tunai pada April mendatang, dan ke depannya, para manajer akan bisa memberi izin cuti tanpa batas waktu.

CEO Microsoft Satya Nadella pernah menyinggung soal kondisi ekonomi yang menantang bagi industri teknologi, yang akan mereka alami selama dua tahun ke depan. Nadella mengakui kalau Microsoft pun tak kebal terhadap perubahan yang terjadi secara global, dan perusahaan teknologi perlu melakukan efisiensi.

"Dua tahun depan mungkin akan jadi yang paling menantang. Kami mendapat banyak akselerasi selama pandemi, dan akan ada sejumlah normalisasi dari jumlah permintaan itu, dan di atas semuanya, akan ada resesi yang benar-benar terjadi di beberapa bagian dunia," kata Nadella dalam wawancara dengan Cnbc.

Simak Video "Microsoft Office Bakal Segera Pensiun"
[-]
(asj/afr)