Sentimen
Positif (93%)
15 Jan 2023 : 17.00
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Kendal

Harga Pangan Dunia Termahal Sepanjang Sejarah, Erick Thohir: Harus Diantisipasi!

15 Jan 2023 : 17.00 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Pangan Dunia Termahal Sepanjang Sejarah, Erick Thohir: Harus Diantisipasi!

Harga beberapa komoditas seperti cabai di awal Januari ini terpantau mahal. Dilansir dari laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga cabai rawit merah masih di angka Rp 63.100 per kilogram (kg).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan, sebenarnya harga cabai mulai melandari di awal tahun ini. Saat kunjungannya ke Lampung, harga cabai dibanderol Rp 40.000 per kg, dan bahkan di Jawa Tengah sudah normal di angka Rp 35.000 per kg.

"Saya kemarin ke Lampung Rp 40 ribu per kilo, tapi di Jawa Tengah cabai rawit Rp 35 ribu, saya pergi ke Kendal Rp 35 ribu untuk cabai rawit," kata Mendag Zulkifli Hasan saat ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Zulkifli Hasan menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok memang sudah biasa terjadi jika permintaan meningkat, maka harganya pun dinaikkan oleh penjual. Begitupun sebaliknya, jika permintaan menurun harga juga ikut turun.

"Ayam bertelur hari ini dijualnya besok, kalau permintaan banyak harga naik, permintaan turun langsung turun. Ayam dijual hari ini dijual hari ini kalau pagi harga ayam mahal, dan siang lebih murah. Cabai begitu, kalau panen dijualnya besok maka lusa sudah busuk," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah sudah membentuk Badan Pangan Nasional untuk mengatur stok kebutuhan pangan supaya bisa dikendalikan. Namun, untuk saat ini baru mampu memenuhi stok beras, komoditas pangan lainnya belum.

"Yang baru bisa kita stok itu baru beras. Kita sudah gak impor beras 3 tahun, karena harga beras naik maka bulog menghabiskan stoknya dengan harga murah Rp 9000," katanya.

Sebagai informasi, Bulog memang menargetkan impor beras sebanyak 500 ribu ton untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dari total tersebut, Bulog telah melakukan impor beras 200.000 ton pada 2022 yang berasal dari Thailand Vietnam, Pakistan, Myanmar.

Beras impor tersebut, nantinya ditujukan untuk operasi pasar agar harga beras stabil di masyarakat. Kemudian sisanya 300 ribu ton rencananya akan dilakukan impor pada akhir Februari, sehingga pada masa panen di dalam negeri, Bulog bisa menyerap beras petani.

"Impor beras sampai Januari, karena Februari- Maret sudah panen," pungkas Mendag.

Sentimen: positif (93.4%)