Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali dianugerahi gelar Panglima. Namun berbeda dengan gelar Panglima yang diberikan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), gelar Panglima ini diberikan oleh Majelis Tinggi Kerapatan Adat Negeri Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.

Adapun Darjah Kehormatan Gelar Adat yang dianugerahkan kepada Moeldoko yakni Dato Sri Radendo Panglima Benteng Negeri (Datuk Sri Rdo). Moeldoko mengucapkan rasa hormat dan terima kasih atas gelar yang dianugerahkan kepadanya.

"Tapi dibalik gelar ini, tentu ada tanggung jawab untuk ikut menjaga adat istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai masyarakat lokal. Saya pun harus mengakselerasi pembangunan kota Pangkalpinang sesuai dengan tugas saya selaku Kepala Staf Kepresidenan," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (14/1/2023).

Moeldoko dianggap layak untuk diberikan penghargaan berupa gelar adat atas dedikasinya pada kesejahteraan para petani, dan kepeduliannya pada kelestarian adat budaya negeri.

Gelar ini juga diberikan atas komitmennya pada persatuan dan kesatuan bangsa, serta kepiawaiannya dalam memberikan pengayoman bagi masyarakat.

"Lengkaplah sudah gelar panglima saya," ucap Moeldoko.

Dengan begitu, Moeldoko telah menyandang setidaknya empat gelar Panglima di militer Indonesia. Mulai dari, Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Panglima Kodam III/Siliwangi dan Panglima TNI.

"Yang kelima ini, gelar Panglima dari kota Pangkalpinang, kota seribu senyuman," turur dia.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menegaskan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mempercepat penanganan penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak. Melalui langkah tersebut, diharapkan wabah PMK dapat teratasi secepatnya.