Sentimen
Positif (100%)
13 Jan 2023 : 20.23
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Tokoh Terkait

Gojek-Telkom Kolaborasi Kembangkan Startup di Indonesia Timur

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

13 Jan 2023 : 20.23
Gojek-Telkom Kolaborasi Kembangkan Startup di Indonesia Timur
Jakarta, CNN Indonesia --

Sukses jadi super-app terdepan di Asia Tenggara, Gojek kembali melakukan inisiatif untuk memberdayakan anak muda, khususnya di kawasan Indonesia timur dengan memanfaatkan teknologi.

Kali ini Gojek meluncurkan program Muda Maju Bersama dengan menggandeng Telkom Indonesia melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI). Kerja sama ini dilakukan melalui penandatangan MoU antara Gojek dan Telkom-ITDRI, Kamis (15/4).

Program akselerasi ini bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan startup di Indonesia Timur, sehingga mampu bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas.

-

-

VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur Anandita Danaatmadja mengatakan bahwa pihaknya melihat pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

Sebagai karya anak bangsa, Gojek tak hanya berinovasi untuk memberikan solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi, tetapi juga memiliki tugas untuk mendukung inovator agar bisa memiliki kesempatan berkembang dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

"Dari pengalaman kami di Gojek, kami menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup, tidak hanya bertahan tapi juga terus berkembang," ucapnya.

Melalui program Muda Maju Bersama yang berkolaborasi dengan Telkom-ITDRI, lanjut Anandita, akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

Program Muda Maju Bersama ini akan memberikan serangkaian program akselerasi intensif selama enam bulan kepada startup yang dinilai paling memberikan dampak positif dan berhasil lolos proses seleksi ketat.

Penyusunan kurikulum akselerasi startup Muda Maju Bersama melibatkan kolaborasi ITDRI yang telah best practice pada bidangnya dan platform smartfest yang beberapa tahun terakhir menjadi acuan anak muda di kawasan Indonesia timur untuk meningkatkan soft skill yang tidak didapat di institusi formal.

Sementara itu, SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido mengatakan, pihaknya mendapat misi besar dari Kementerian BUMN, yakni membantu menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia, hingga meningkatkan global innovativeness index Indonesia.

Menurutnya, pengembangan startup adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut. Startup adalah wadah berinovasi dalam bentuk adopsi dan pengembangan teknologi, yang melalui perjuangan membisniskan inovasi tersebut maka para talentanya berkembang secara signifikan.

Telkom, kata dia, telah berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).

Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn. Itu belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext, Soundfren, dan Sprinthink.

"Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama tersebut," ujarnya.

"Melalui program ini, kami juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja BUMN yang kami miliki," ujar Jemy.

EVP Telkom Regional VII & Regional Leader Telkom Regional VII ITDRI (Sulawesi, Maluku, Papua) Aris Dwi Tjahjanto menambahkan, posisi ITDRI ibarat jembatan penghubung. Dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya, ITDRI dapat menyediakan akses para startup di timur ke ekosistem yang relevan, dan sebaliknya juga meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir dan berkembang di area timur.

"Ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut pula bergabung mendukung," ujarnya.

Rijanto Utomo EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader Telkom Regional VI ITDRI (Kalimantan) menjelaskan program 1.000 Startup akan dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek, informasi serta registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada beberapa aktivitas pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya.

"Peserta bisa individu maupun tim, walaupun tahap awal adalah per individu. Selama 3 bulan ini, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya dan mengusulkan ide inovasi final," kata dia.

Peserta terpilih akan mengikuti pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para investor (demo day). Untuk 6 bulan pendampingan ini serta demo day-nya akan diselenggarakan oleh ITDRI.

"Nantinya, startup yang paling progresif akan dimediasi untuk pitching ke investor potensial, baik dari kalangan venture capital, corporate venture capital dan korporasi-korporasi setidaknya dari kalangan BUMN.

Setidak-tidaknya, startup terpilih akan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp200 juta untuk pengembangan dan validasi MVP (Minimum Viable Product) dari inovasinya.

Berdasarkan hasil riset Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling cepat dan ukuran pasar paling besar di Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai US$100 miliar pada 2025. Dari 847 startup terdaftar, 46 startup sukses menggalang US$4.07 miliar di 18 vertikal industri.

Anandita menambahkan lagi, bahwa dari data tersebut menunjukkan bahwa masing-masing startup berhasil menerima pendanaan rata-rata US$88 juta dalam kurun waktu satu tahun.

"Dengan potensi sebesar ini, kita harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial melalui berbagai inovasi teknologi. Kami optimis pertumbuhan startup karya anak bangsa di kawasan Indonesia Timur mampu bersaing di kancah internasional," tutup Anandita.

(osc/osc)

[-]

Sentimen: positif (100%)