KLHK Jajaki Peluang Ekspor Kopi Produk Agroforestry di Turki
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berpartisipasi dalam acara One Day Indonesia Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF) di Istanbul, Turki. Kesempatan yang pertama kali diikuti KLHK ini dilakukan dalam rangka menjajaki peluang pasar ekspor untuk hasil produk agroforestry.
Rangkaian acara ODICOFF yang berlangsung 1-4 Desember ini meliputi pertemuan bisnis dengan MUSIAD (Asosiasi Industrialis dan Pengusaha independen Turki), pameran, Business Matching (pertemuan antara penjual dan pembeli), penandatanganan Letter of Interest (LoI) dan MoU Kerjasama B to B, dan kunjungan lapangan ke lokasi pergudangan produk kopi.
Delegasi KLHK yang dipimpin Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto diketahui tiba di Istanbul, Turki pada Selasa (30/11). Sementara itu, rombongan Indonesia disambut oleh Kepala Perwakilan Konsulat Jenderal (Konsjen) Republik Indonesia untuk Istanbul Turki, Imam As'ari setibanya di Turki.
Pada Rabu (1/12), perwakilan delegasi KLHK dan Kementerian Pertanian bersama dengan perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia mengikuti acara Pertemuan Bisnis yang diselenggarakan oleh MUSIAD Turki.
MUSIAD merupakan sebuah Asosiasi Industrialis dan Pengusaha independen Turki yang memiliki perwakilan di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia, dengan jumlah anggota sebanyak 11.000 pengusaha dan 60.000 perusahaan.
Bambang mengungkapkan pertemuan bisnis ini dipimpin oleh Kepala Hubungan Diplomatik MUSIAD, Oman dan dihadiri oleh 10 pengusaha anggota MUSIAD, 15 delegasi RI, serta perwakilan Konjen RI di Istanbul. Adapun pengusaha MUSIAD yang hadir terdiri dari para exporter berbagai produk pertanian, pengusaha wisata kesehatan, dan pakar analis pasar.
Dalam pertemuan bisnis di MUSIAD, Bambang menyampaikan keterlibatan KLHK dalam ODICOFF bertujuan untuk memperkenalkan peluang bisnis produk agroforestry Indonesia di pasar internasional. Ia pun menekankan peluang kerja sama dan kemitraan untuk membuka akses pasar bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).
Selain itu, Bambang menjelaskan dengan membeli kopi agroforestry, maka dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian masyarakat setempat.
Bambang pun mengundang para pengusaha MUSIAD untuk mengunjungi pameran kopi dalam acara ODICOFF pada Kamis (2/11), khususnya di stand pameran KLHK yang menampilkan tiga perwakilan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial. Ketiga perwakilan tersebut antara lain Kopi Batabual dari Maluku, Kopi Kerinci dari Jambi, dan Kopi Rimba dari Bajawa Nusa Tenggara Timur.
Dalam stand tersebut, lanjut Bambang, diperkenalkan juga katalog produk agroforestry yang mempublikasikan lebih dari 70 produk Perhutanan Sosial.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI juga menyampaikan tujuan partisipasi pihaknya dalam acara ODICOFF Istanbul. Ia mengatakan pihaknya bermaksud memperkenalkan produk pertanian Indonesia ke pasar internasional melalui jaringan MUSIAD, serta menjajaki peluang investasi produk Indonesia.
Ia menyebutkan di pertemuan tersebut setidaknya ada 3 mitra potensial yang tertarik pada bisnis hasil produk Perhutanan Sosial, antara lain PT. Caldera Coffee yang telah menjalankan bisnis kopi di Kanada, Australia dan Selandia Baru, pengusaha pariwisata kesehatan, dan para eksportir kopi.
Ia mengungkap para pengusaha menyampaikan akan menjajaki lebih jauh peluang dimaksud pada saat pameran ODICOFF.
(adv/adv)Sentimen: positif (93.4%)