Sentimen
Negatif (99%)
10 Jan 2023 : 14.10
Informasi Tambahan

BUMN: Berdikari

Kab/Kota: Kemayoran

Partai Terkait

Jokowi: Saya Ingin Presiden Kedepan Tak Gampang Ciut Nyali

10 Jan 2023 : 14.10 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Jokowi: Saya Ingin Presiden Kedepan Tak Gampang Ciut Nyali

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan presiden Indonesia kedepan harus berani melanjutkan hilirisasi. Jokowi ingin presiden kedepan tak gampang ciut nyali dalam menghadapi negara lain.

"Kenapa ini terus saya ulang-ulang? Karena saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkannya. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa, demi kepentingan negara," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan di HUT PDIP ke-50 di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dia mengatakan bahwa Presiden Soekarno juga pernah menolak ketergantungan terhadap imprealisme agar Indonesia tak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun. Jokowi pun melakukan hal yang sama salah satunya, dengan menghentikan ekspor bahan mentah mineral.

Saat ini, pemerintah telah menghentikan ekspor bahan mentah nikel dan hasilnya membuat nilai tambah meningkat dari Rp 17 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp326 triliun pada 2021. Namun, kata Jokowi, kebijakan pemerintah ini membuat Indonesia digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Kendati kalah di WTO, Indonesia tidak akan mundur dan akan mengajukan banding atas gugatan Uni Eropa. Jokowi menegaskan Indonesia akan melakukan berbagai upaya agar bisa melakukan lompatan besar.

"Bung Karno tahun 1965 sudah menyampaikan itu supaya kita tidak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun. Inilah yang ingin kita lakukan, berdikari, berdikari, berdikari," tutur Jokowi.

"Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia, kita ingin dinikmati oleh rakyat kita," sambungnya.

Momen kocak terjadi saat Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam pertemuan itu, terlihat keduanya sedang fokus membicarakan sesuatu. Akan tetapi, Puan Maharani bukannya fokus mendengarnya justru malah asyik mem...

Sentimen: negatif (99.8%)