Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Megawati Soekarnoputri dan Awal Karier Politiknya hingga Jadi Ketua Umum PDIP
Liputan6.com Jenis Media: Regional
Liputan6.com, Jakarta - Jalan berliku telah dialami Megawati Soekarnoputri dalam membangun karier politiknya di PDIP. Awal mula Megawati terjun ke dunia politik dilalui saat ia pertama kali menjadi anggota dewan pada 1987.
Pada 1986, Soeharto memberikan status Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno dalam sebuah upacara yang dihadiri Megawati. Pengakuan Soeharto ini memungkinkan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), sebuah partai yang didukung pemerintah, untuk mengkampanyekan nostalgia Soekarno menjelang pemilihan legislatif 1987.
Selama ini Megawati melihat dirinya sebagai ibu rumah tangga, tetapi pada tahun 1987 ia bergabung dengan PDI dan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). PDI menerima Megawati untuk mendongkrak citranya sendiri.
Hasilnya, Megawati dengan cepat melesat menjadi populer, statusnya sebagai putri Soekarno mengimbangi kurangnya keterampilan berpidato. Meski PDI berada di urutan terakhir dalam pemilu, Megawati terpilih menjadi anggota DPR. Seperti semua anggota DPR, ia juga menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Meski Megawati tidak terpilih kembali, tetapi tetap menjadi anggota PDI. Pada Desember 1993, PDI mengadakan kongres nasional. Seperti yang selalu terjadi ketika partai-partai oposisi Orde Baru mengadakan kongres, pemerintah aktif ikut campur.
Menjelang Kongres, tiga orang bersaing untuk menjadi ketua PDI. Petahana, Soerjadi, menjadi kritis terhadap pemerintah. Kedua, Budi Harjono sosok ramah pemerintah yang didukung penguasa. Yang ketiga adalah Megawati. Pencalonannya mendapat dukungan luar biasa sehingga pemilihannya di Kongres menjadi formalitas.[
Ketika kongres berkumpul, pemerintah terhenti dan menunda upaya untuk mengadakan pemilihan. Kongres menghadapi tenggat waktu ketika izin mereka untuk berkumpul akan habis.
Saat jam-jam berlalu hingga akhir kongres, pasukan mulai berkumpul. Dengan waktu tinggal dua jam lagi, Megawati mengadakan konferensi pers, menyatakan bahwa karena dia menikmati dukungan mayoritas anggota PDI, sekarang menjadi ketua de facto.
Meskipun relatif kurang pengalaman politik, dia populer karena statusnya sebagai putri Soekarno dan karena dipandang bebas dari korupsi dengan kualitas pribadi yang mengagumkan. Di bawah kepemimpinannya, PDI memperoleh banyak pengikut di kalangan kaum miskin perkotaan dan kelas menengah perkotaan dan pedesaan.
Sentimen: positif (96.8%)