Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: New York
Tokoh Terkait
Ilmuwan Cemas Elon Musk dan Jeff Bezos Bakal Hidup Abadi
Detik.com Jenis Media: Tekno
Para miliarder terkaya di dunia bisa memanfaatkan kekayaan mereka untuk memperpanjang usia, dan hidup jauh lebih lama daripada umur manusia pada umumnya. Ilmuwan khawatir mereka akan hidup abadi.
Para ahli berpendapat bahwa kemajuan yang mengesankan dalam penelitian anti-penuaan bisa diartikan bahwa manusia di masa depan akan dapat hidup lebih lama dibandingkan sekarang. Namun tentu saja perawatan 'hidup abadi' memerlukan biaya sangat mahal yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.
Ini artinya, orang-orang super kaya seperti pemilik Tesla Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan pendiri sekaligus presiden Google Larry Page dan Sergey Brin, bisa menjadi yang pertama mendapatkan perawatan inovatif terbaru ini.
Ahli bioetika dan profesor dari Utrecht University, Christopher Wareham, mengatakan bahwa kemajuan ilmiah ini dapat memperburuk semua jenis ketidaksetaraan yang ada yang sudah kita miliki.
"Misalkan, kita memiliki sejenis vaksin untuk pandemi usia. Inovasi anti-penuaan yang sangat mahal akan berpotensi memperburuk semua jenis ketidaksetaraan yang ada," kata Wareham seperti dikutip dari Daily Star.
Wareham menambahkan bahwa ketidaksetaraan ini bisa menjadi ramalan masa depan yang terbukti, yakni yang kaya akan semakin kaya, karena para miliarder akan memiliki lebih banyak waktu untuk memperkaya diri.
"Semakin lama Anda hidup, semakin bertambah kekayaan Anda. Semakin kaya Anda, semakin banyak pengaruh politik yang Anda miliki," kata peneliti etika penuaan ini.
Ketakutan Wareham sepertinya bisa saja segera terwujud. Orang-orang terkaya dunia, termasuk Bill Gates, Sir Richard Branson, dan mantan Walikota New York Michael Bloomberg, dalam beberapa tahun terakhir gencar menginvestasikan uang mereka ke perusahaan-perusahaan yang meneliti cara memperpanjang umur manusia.
Kemajuan penelitian anti-penuaan dalam beberapa tahun terakhir pun berkembang pesat. Para ilmuwan telah memiliki serangkaian terobosan yang dapat mengidentifikasi faktor biologis dan lingkungan yang dapat menyebabkan kita menua, termasuk kerusakan DNA kita dari waktu ke waktu, dan protein yang tidak berperilaku sebagaimana mestinya dalam tubuh kita.
Pada April 2022, ilmuwan menemukan cara untuk membalikkan beberapa tanda fisik penuaan dan "memprogram ulang" kulit pada sekelompok orang berusia 38 hingga 53 tahun. Hasil dari pengujian ini, beberapa dari mereka dilaporkan terlihat 30 tahun lebih muda.
Teknik ini tidak merusak sel, dan para peneliti mengatakan mereka bahkan mampu mengembalikan beberapa fungsi yang telah hilang pada sel yang lebih tua.
Ilmuwan juga baru-baru ini menemukan bahwa sel-sel tertentu tampaknya mendorong proses penuaan dan dapat menyebabkan penyakit yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, seperti kanker. Studi yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan bahwa pengangkatan sel-sel ini dapat memperlambat proses tersebut.
Puluhan perusahaan saat ini sedang meneliti cara untuk menghilangkan sel-sel ini pada manusia, salah satunya adalah Unity Biotechnology yang menerima sokongan finansial yang besar dari miliarder pendiri Amazon Jeff Bezos.
Nir Barzilai, direktur Institute for Aging Research di Albert Einstein College of Medicine New York, percaya bahwa manusia mungkin sudah bisa menjalani perawatan "hidup abadi" pada akhir tahun ini.
Simak Video "Ant Group Umumkan Jack Ma Tak Lagi Pegang Kendali"
[-]
(rns/rns)
Sentimen: positif (100%)