Badai PHK Lanjut di 2023, Ini Syarat Startup Bisa Bertahan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK perusahaan rintisan atau startup terjadi sepanjang 2022. Bagaimana dengan tahun depan? Ekonom Senior Indef Aviliani, mengatakan PHK ini menjadi bagian dari strategi efisiensi startup menghadapi gejolak ekonomi dan perubahan demand pasar.
Di Indonesia sendiri ia melihat di triwulan kedua dan ketiga tahun ini cukup mengejutkan, konsumsi masyarakat justru jadi pegangan utama dari PDB. Ia pun yakin tahun depan demand ini masih bagus, walaupun terjadi penurunan ekspor dari sisi produk.
Ke depan, yang harus dipikirkan startup adalah bagaimana membangun kolaborasi dan ekosistem. Ia kemudian mengibaratkan startup sebagai lembaga intermediasi barang dan jasa, berbeda dengan bank.
"Jadi saya melihatnya sebenarnya gelombang PHK ini adalah sesuatu yang biasa dan dalam rangka efisiensi. Ke depan yang harus dipikirkan oleh startup ini adalah bagaimana membangun kolaborasi dan ekosistem," kata Aviliani dalam segmen Tech A Look di CNBC Indonesia.
Selain itu soal bakar-bakar uang, menurutnya itu tergantung dengan setiap perusahaan. Ada perusahaan yang sudah tidak melakukan itu karena sudah punya ekosistem. Dan tindakan tersebut lebih sering disebut cross-selling dengan ekosistemnya.
"Jadi istilahnya bukan bakar uang tapi mereka itu melakukan cross-selling, sehingga ada 1 perusahaan yang jadi cash cow dari anak perusahaan," pungkasnya.
[-]
-
Startup Ini Pecat Pegawai Lewat Zoom, 9 Bulan 4 PHK Massal(fab/fab)
Sentimen: negatif (98.4%)