Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kebakaran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
RI Bidik Posisi Direktur Eksekutif di Sidang ITTO ke-57
CNNindonesia.com Jenis Media: Hiburan
Jakarta, CNN Indonesia --
Sidang International Tropical Timber Organization (ITTO) ke-57 akan berlangsung pada tanggal 29 November-3 Desember 2021 mendatang secara virtual. Dalam sidang tersebut, Indonesia terpilih menjadi salah satu kandidat untuk menduduki jabatan direktur eksekutif yang mempromosikan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan, penggunaan dan perdagangan sumber daya hutan tropis.
Diketahui, terdapat tiga kandidat direktur eksekutif ITTO periode 2021-2025, yaitu Sheam Satkuru (Malaysia), Francisco Souza (Brasil), dan Yuri Octavian Thamrin (Indonesia). Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengatakan pemerintah akan berupaya agar Yuri Octavian Thamrin dapat terpilih. Mengingat Indonesia merupakan salah satu pemilik hutan tropis terluas di dunia yang belum pernah menduduki posisi tersebut sejak ITTO resmi beroperasi pada tahun 1987.
"Dalam sejarah hampir 40 tahun berdirinya ITTO, belum pernah ada warga negara Indonesia yang mendapatkan kehormatan dan kesempatan untuk menjabat sebagai direktur eksekutif ITTO," ujarnya.
Agus menilai Yuri Octavian Thamrin merupakan sosok diplomat senior Indonesia dengan dua tempat penugasan duta besar yang strategis di luar negeri, yaitu Inggris (terakreditasi untuk Republik Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional) dan Kerajaan Belgia (terakreditasi ke Grand Duchy of Luxembourg and the European Union). Menurutnya ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Sebagai diplomat, dia menjelaskan Dubes Yuri Octavian Thamrin juga memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam diplomasi bilateral dan multilateral. Termasuk di PBB, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Indian Ocean Rim Association (IORA), Organization of Islamic Cooperation (OIC), Non-Aligned Movement (NAM), Melanesian Spearhead Group (MSG) and Pacific Islands Forum (PIF).
Diketahui selama bertugas, Yuri Thamrin menjabat sebagai Head of Diplomatic Mission to Belgium, Luxembourg and the European Union. Saat mengemban tugas ini pun, ia berhasil membawa Indonesia untuk bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) dalam menyimpulkan dan mengimplementasikan Forest Law Enforcement Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT- Sertifikasi VPA) pada 2016. Agus menjelaskan ini merupakan inovasi pertama di dunia untuk mempercepat ekspor kayu bebas deforestasi dari Indonesia ke Uni Eropa, dengan mempertimbangkan legalitas, ketertelusuran, dan keberlanjutannya.
Dengan kepemimpinan Yuri Thamrin di ITTO, dia memastikan peranan RI untuk ikut terlibat dalam kebijakan internasional, seperti pengelolaan hutan berkelanjutan dan perdagangan kayu legal. Selain itu menunjukan komitmen Indonesia dalam upaya menurunkan tingkat deforestasi, serta kebakaran hutan dan lahan.
"Ini merupakan kesempatan yang besar untuk Indonesia menjadi direktur eksekutif ITTO, karena kita juga sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia," tutur Agus.
Atas pencalonannya, Yuri Ocatvian Thamrin meminta dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia. Yuri menyebut, pada pemilihan direktur eksekutif ITTO, Indonesia punya peluang besar untuk terpilih. Mengingat pada periode ini direktur eksekutif ITTO sesuai rotasi akan dijabat dari negara produsen wilayah Asia Pasifik. Artinya Indonesia yang belum pernah terpilih memiliki kesempatan yang lebih besar.
"Kenapa dalam 40 tahun tidak ada orang Indonesia yang berkontribusi dalam level tertinggi di ITTO, padahal kita punya hutan tropis salah satu yang terluas di dunia, ini yang menjadi motivasi saya ikut pemilihan pada jabatan ini," ujar Yuri.
Lebih lanjut dia menjelaskan visi yang dibawa jika menjabat direktur eksekutif ITTO, yakni untuk memperkuat tanggung jawab bersama sebagai kunci sukses mencapai tujuan ITTO. Dia pun menggarisbawahi perlunya sinergi yang kuat antara negara produsen dan konsumen, serta pemangku kepentingan lainnya.
Yuri berjanji jika terpilih akan memimpin ITTO dengan loyalitas dan standar kerja terbaik, yang meliputi efisiensi, kompetensi dan integritas. "ITTO di bawah saya akan menjadi lebih solid, produktif dan inovatif," terangnya.
Dengan hadirnya diplomat senior Indonesia di ITTO diharapkan dapat meningkatkan peran pentingnya dalam mempromosikan kerja sama untuk memastikan efektivitas aturan lingkungan internasional dengan perlindungan hutan kayu tropis.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki luas hutan mencapai sekitar 125 juta hektare, sekitar 33 hektar di antaranya telah memiliki izin untuk kegiatan produksi. Adapun produksi kayu tahunan RI mencapai 45 juta meter kubik. Kayu ini berasal dari perkebunan dan hutan alam.
Dari produksi kayu tersebut, Indonesia menjadi salah satu pengekspor produk kayu tropis terbesar di dunia yang mengekspor berbagai macam produk kayu, mulai dari kayu lapis, pulp dan kertas hingga furnitur, kerajinan tangan, serpihan kayu dan pengerjaan kayu. Melalui pengelolaan sektor kehutanan yang menekankan prinsip keberlanjutan dan kelestarian, Indonesia telah berbenah, hasilnya saat ini ekspor hasil hutan Indonesia meningkat signifikan dari US$ 9 miliar (2015) menjadi US$ 11 miliar (2020).
Sebagai informasi, ITTO adalah organisasi multilateral yang mempromosikan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan, penggunaan dan perdagangan sumber daya hutan tropis. Negara anggotanya mewakili sebagian besar hutan tropis dunia dan perdagangan kayu tropis global. Sejak beroperasi pada tahun 1987, ITTO telah mendanai lebih dari 1000 proyek senilai US$350 juta.
(adv/adv)
Sentimen: positif (100%)