Sambangi PBNU, KPU Minta Wejangan Kenegaraan agar Pemilu 2024 Berjalan Damai
Liputan6.com Jenis Media: Politik
Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan safari silaturahminya dengan menyambangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut Ketua KPU Hasyim Asy’ari, pihaknya membutuhkan dukungan dari PBNU sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar dengan anggota yang tersebar hingga ke tingkat desa.
“PBNU ini memiliki cabang di tingkat ranting hingga ke desa-desa, hingga di berbagai negara yang di sana ada juga pemilih kita. Jadi hubungan KPU dan PBNU menjadi hubungan yang strategis dalam rangka layanan Pemilu,” kata Hasyim di Kantor PBNU Jakarta, Rabu (4/12/2023).
Hasyim melanjutkan, banyaknya kader NU yang menjadi tokoh politik dan aktivis. Mereka diharapkan membawa pengaruh baik bagi para peserta Pemilu. Sebab, dengan nilai keagamaan dan kenegaraan yang dibawa oleh NU ke dunia politik dapat membuat pesta demokrasi terasa damai dan sejuk.
“Karena kader NU ada dimana-mana sebagai peserta pemilu, sehingga nilai yang dikembangkan oleh NU dalam politik dan berdemokrasi menjadi panutan dan pedoman baik sebagai pemilih dan peserta pemilu,” jelas Hasyim.
Hasyim mengakui, KPU tidak bisa bekerja sendiri untuk menyukseskan Pemilu 2024. Oleh karena itu, dukungan dari organisasi masyarakat berbasis keagamaan seperti PBNU, menjadi upaya KPU mewujudkan Pemilu yang berdasarkan nilai konstitusi yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
“KPU tidak bisa bekerja sendiri, sehingga meningkatkan kualitas layanan Pemilu, kamu mohon dukungan bantuan dan doa kepada pimpinan PBNU,” Hasyim menutup.
Sentimen: positif (99.9%)