Sentimen
Positif (33%)
4 Jan 2023 : 14.29
Tokoh Terkait

RI Mau Batasi Ekspor, Harga CPO Malah Loyo!

4 Jan 2023 : 21.29 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

RI Mau Batasi Ekspor, Harga CPO Malah Loyo!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terkoreksi di sesi awal perdagangan Rabu (04/01/2023). Kendati begitu, harga CPO telah kembali diperdagangkan di level MYR 4.200/ton lebih tinggi daripada rata-rata harga tahun lalu.

Berdasarkan data Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melemah 0,4% ke MYR 4.236/ton pada pukul 08:31 WIB.

-

-

Pada perdagangan Selasa (03/01/2023), harga CPO ditutup naik 81 poin atau 1,94% menjadi MYR 4.255/ton (966,61/ton). Harga CPO diperdagangkan lebih tinggi dari rata-rata harga di 2022 di MYR 4.190/ton atau US$ 952,27/ton.

Naiknya harga CPO tersebut tampaknya disebabkan oleh rencana pemerintah Indonesia yang akan mengurangi porsi ekspor guna memastikan persediaan dalam negeri memadai.

Awal tahun ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pengetatan aturan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dilakukan untuk mengamankan kebutuhan bulan Ramadan dan Idulfitri akan dimulai pada Maret 2023.

Pengetatan tersebut dilakukan dengan menurunkan rasio volume ekspor dari volume domestic market obligation (DMO) yang dijalankan para perusahaan.

Jika sebelumnya, volume DMO sebesar 1:8 yang artinya, pelaku usaha sawit mendapatkan izin ekspor CPO delapan kali lipat dari volume DMO yang dijalankan di dalam negeri. Namun, dengan terbitnya aturan baru ini, pelaku usaha hanya diizinkan untuk melakukan ekspor enam kali lipat dari volume DMO yang dijalankan di dalam negeri, atau 1:6.

Tentunya kebijakan RI memiliki dampak yang besar terhadap pergerakan CPO dunia, pasalnya RI merupakan produsen dan eksportir terbesar CPO dunia. 

Menurut data Statista, sepanjang periode 2020-2021, Indonesia menjadi produsen minyak sawit mentah terbesar secara global dengan berkontribusi sekitar 58% dari total produksi CPO dunia.

Di posisi kedua, ada Negeri Jiran Malaysia dengan kontribusi produksi sebesar 26%. Ini berarti, duo Indonesia dan Malaysia menyumbang sekitar 84% dari total produksi CPO dunia.

Tidak hanya soal produksi, RI juga menjadi pemimpin eksportir CPO dunia dengan menyumbang 56% dari total ekspor CPO global. Sementara, di peringkat kedua, Malaysia berkontribusi sebesar 34% dari total ekspor CPO dunia. Apabila digabungkan, Indonesia dan Malaysia berkontribusi sekitar 90% dari total ekspor minyak sawit mentah global.

Selain itu, harga CPO turut tertopang oleh harga minyak saingan yang juga naik. Harga minyak kedelai di Dalian menguat 0,6% sedangkan pasar Chicago Board of Trade ditutup untuk hari libur umum. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[-]

-

Gak Peduli Resesi, Harga CPO Nanjak Lagi!
(aaf/aaf)

Sentimen: positif (33.3%)