Dear Pak Jokowi, Ada Asing yang Incar Mineral RI Nih!
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang raksasa asal AS, Barrick Gold, mengungkapkan bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu sebagai wilayah yang memungkinkan untuk dieksplorasi. Perusahaan tersebut saat ini memiliki misi untuk menambah cadangan emas dan tembaga di seluruh kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Tim eksplorasi Asia-Pasifik Barrick Gold disebut sedang mencari endapan di sepanjang sabuk mineral luas yang membentang dari Pakistan hingga Papua Nugini, menurut Chief Executive Officer Mark Bristow, dilansir Bloomberg.
Saat ini Barrick Gold diketahui tidak memiliki kegiatan eksplorasi yang terkonfirmasi di Indonesia, tetapi "tentu saja itu bagian dari evaluasi kami pada tahap ini," kata Bristow dalam sebuah wawancara.
Indonesia sendiri berada pada jalur eksplorasi perusahaan antara dua aset utama Barrick Gold di kawasan Asia Selatan dan Pasifik yakni tambang emas Porgera di Papua Nugini dan tambang tembaga-emas Reko Diq di Pakistan.
Berada di jalur cincin api (ring of fire), Indonesia diketahui memiliki sumber daya yang melimpah termasuk nikel, tembaga, dan emas dan menjadikannya pemain utama untuk proyek-proyek penting untuk produksi kendaraan listrik dan logam mulia.
Indonesia saat ini juga telah menjalankan kebijakan yang dirancang untuk menjaga kekayaan mineral tersebut di dalam perbatasannya dengan membatasi ekspor dan mendorong lebih banyak pemrosesan di dalam negeri. Terbaru pemerintah RI telah menandatangani aturan pelarangan ekspor bijih bauksit, dengan komoditas lainnya termasuk salah satu komoditas menjadi incaran Barrick Gold, tembaga, juga diharapkan akan segera dilarang ekspor langsung konsentratnya.
Data terbaru Survei Geologi AS (USGS) mencatat Indonesia masuk dalam 10 besar negara paling kaya tembaga dengan cadangan logam tembaga Indonesia mencapai 24 juta ton atau sekitar 3% dari total cadangan global. Publikasi yang sama menyebut produksi logam tembaga Indonesia tahun 2021 mencapai 810 ton, naik signifikan dari 505 ton pada tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk bijih, data Badan Geologi Kementerian ESDM 2020 menyebut total cadangan bijih tembaga Indonesia mencapai 2,63 miliar ton dan sumber daya sebesar 15,08 miliar ton. Adapun produksi bijih tembaga sebesar 100 juta ton per tahun.
Untuk komoditas emas, Indonesia juga merupakan salah satu negara paling kaya. Data USGS menyebut cadangan emas RI mencapai 2.600 ton atau nyaris 5% total cadangan global.
Saat ini sejumlah perusahaan asing yang ikut menambang emas dan tembaga di Indonesia termasuk Freeport-McMoRan, Newmont dan Newcrest. Dua yang disebutkan terakhir telah berhenti keluar setelah saham perusahaan yang beroperasi di Indonesia diakuisisi oleh pengusaha lokal. Barrick merupakan perusahaan tambang emas terbesar di dunia sebelum Newmont mengakuisisi Goldcorp pada 2019.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
Harga Emas Ambrol, Saatnya Beli?(fsd)
Sentimen: positif (66.6%)