Sentimen
Positif (100%)
29 Des 2022 : 15.16
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Menkop UKM Apresiasi Kontribusi BNI Buka Pasar Ekspor UMKM

29 Des 2022 : 22.16 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Menkop UKM Apresiasi Kontribusi BNI Buka Pasar Ekspor UMKM
Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mendorong UMKM untuk bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor. Program BNI Xpora telah menyalurkan kredit mencapai Rp 25,79 triliun atau tumbuh 71,08% secara per September 2022.

Lewat program BNI Xpora, BNI mendorong pelaku UMKM bisa ekspor ke luar negeri.

"Kami sangat mengapresiasi kinerja BNI Xpora yang dapat diterapkan juga di perbankan lain dalam membuka pasar ekspor UKM," kata Teten dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12/2022).

-

-

Teten menambahkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi PDB sebesar 61% dengan kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada. UMKM juga turut menghimpun sampai 60% dari total investasi serta mendukung ekspor non migas sebesar 15%.

"Pada kuartal III-2022 tumbuh 5,72% secara yoy atau meningkat jauh dibandingkan mitra dagang utama Indonesia, yaitu China (3,9%) dan Amerika Serikat (1,8%). Ini tidak lepas dari peran UMKM," jelas Teten.

Ia mengharapkan sektor perbankan mampu menyediakan inovasi pembiayaan bagi UMKM yang semakin progresif agar tersedia pembiayaan yang murah, cepat, dan mudah. Caranya, jelas Teten, adalah dengan meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM dari sebelumnya 20% menjadi lebih dari 30% di 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo, serta menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari sebelumnya maksimum Rp 500 juta naik menjadi Rp 20 miliar dan KUR tanpa agunan naik dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.

"Pembiayaan KUR terus meningkat dan semakin terarah, terutama KUR klaster untuk sektor pangan (pertanian, perikanan, dan perkebunan). Saat ini sudah terserap Rp 296,25 triliun atau 79,39% kepada 6,20 juta debitur dari target Rp 373,17 triliun per 27 Oktober 2022," papar Teten.

Upaya lainnya, lanjut Teten, yakni mengoptimalisasi layanan fintech bagi UMKM. Hingga September 2022, pembiayaan pembiayaan fintech mencapai Rp 168,32 triliun. Ia menuturkan penggunaan data transaksi dalam e-commerce juga dapat dijadikan sebagai penilaian kelayakan kredit UMKM oleh perbankan.

Teten menambahkan peran lain perbankan adalah memberikan keterbukaan informasi dan pendampingan bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan. Perbankan juga perlu memberi kemudahan aplikasi pengajuan kredit serta pendampingan dan pembiayaan usaha.

Lebih lanjut, Teten mengungkapkan UMKM memerlukan ekosistem yang mendukung ekspor baik dari sisi fiskal maupun non fiskal. Untuk sisi fiskal, kata dia, adalah dengan memberikan kemudahan pajak, yakni memperluas jenis ekspor jasa kena PPN dengan tarif 0% dan insentif fiskal bagi Pusat Logistik Berikat (PLB) IKM melalui penangguhan PPN dan Bea Masuk.

Sementara dari sisi non fiskal, papar Teten, yaitu melalui penyederhanaan atau pengurangan larangan terbatas (Lartas) ekspor, percepatan proses ekspor-impor untuk Reputable Trader, dan percepatan proses ekspor-impor melalui National Logistics Ecosystem (NLE).

"Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan program, antara lain percepatan digitalisasi, termasuk membangun platform SMEsta. Kemudian pembangunan rumah produksi bersama. Lalu penguatan model bisnis koperasi modern," ungkap Teten.

Program lainnya adalah fasilitasi sertifikasi produk yakni ISO 9001: 2015, HACCP, FSSC, verifikasi legalitas kayu, organic, dan Good Manufacturing Practices khusus untuk ekspor ke Malaysia. Kemenkop UKM juga menghadirkan forum Kemitraan dan business matching dan SMESCO Hub Timur untuk mengagregasi produk UMKM serta koperasi di wilayah timur Indonesia.

"Kemenkop UKM sedang bekerja sama dengan Kemenhub, KemenkoMarves, guna menyiapkan skema subsidi logistik ekspor," ujar Teten.

Simak Video "Penuh Kejutan di Closing Ceremony UMKM EXPO(RT) BRIlianpreneur 2022"
[-]
(ega/ega)

Sentimen: positif (100%)