Eropa Diproyeksi Kehabisan Gas Sebelum November 2022
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Sejumlah negara Eropa diproyeksi kehabisan gas sebelum akhir musim gugur atau November 2022 imbas pembatasan impor gas alam Rusia.
Dilansir dari CNN Business, Kamis (28/4), Rusia menyetop penjualan gas ke Polandia dan Bulgaria karena kedua negara tersebut menolak untuk membayar menggunakan mata uang rubel.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyamakan tindakan Rusia dengan pemerasan. "Era (impor) bahan bakar fosil Rusia di Eropa akan segera berakhir. Eropa harus bergerak maju menghadapi masalah energi ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Polandia sudah mempersiapkan diri untuk situasi tersebut. Meski Rusia tercatat menyumbang 55 persen dari pasokan gas Polandia paa tahun lalu.
Kini, pemerintahnya pun mulai mendiversifikasi sumber energinya. Antara lain, dengan membangun terminal LNG dan bersiap untuk membuka pipa gas ke Norwegia akhir tahun ini.
PGNiG, perusahaan gas BUMN Polandia, mengatakan bahwa ketersediaan gas bawah tanahnya hampir 80 persen terisi.
Sedangkan,Bulgaria lebih rawan karena menerima 75 persen gasnya dari gasnya, menurut data Uni Eropa. Tetapi pemerintahnya mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mencari pasokan alternatif sembari membangun pipa gas ke Yunani.
Von der Leyen menyebut beberapa pemimpin negara Eropa sudah mulai mengirimkan bala bantuan gas kepada Bulgaria dan Polandia. Meski pasokan mereka dapat diamankan, negara-negara Eropa lain belum tentu bisa bertahan di tengah keterbatasan energi tersebut.
Menurut Komisi Eropa, sekitar 45 persen dari impor gas alam Eropa datang dari Rusia. Kini, pasokan gas Uni Eropa baru 32 persen penuh, menurut Gas Infrastructure Europe.
Angka ini jauh dari targetnya 80 persen yang diharapkan dapat dipenuhi oleh negara-negara anggota blok tersebut pada November.
Tetapi blok tersebut bergerak cepat dalam mencari alternatif impor gas. Pada Maret lalu, para pemimpin Uni Eropa berjanji untuk mengurangi konsumsi gas Rusia sebesar 66 persen sebelum akhir 2022, dan untuk berhenti mengimpor minyak dan gas dari Rusia sepenuhnya pada 2027.
Blok tersebut juga sepakat dengan Amerika Serikat untuk mengimpor lebih banyak gas cair alam (LNG) mulai tahun ini.
Jerman sedang mempercepat pembangunan terminal LNG, dan Italia telah menandatangani kesepakatan impor gas dengan Mesir dan Aljazair bulan ini.
"Langkah agresif terbaru oleh Rusia ini mengingatkan bahwa kita perlu bekerja dengan mitra yang dapat diandalkan, dan membangun kemandirian energi kita," terang von der Leyen.
[-]
(tdh/bir)Sentimen: positif (78%)