Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Yamaha, Ducati
Event: MotoGP
Tokoh Terkait
Kaleidoskop 2022: Pecco Bagnaia dan Ducati, Simbol Kebangkitan di MotoGP
Liputan6.com Jenis Media: Bola
Pecah telur kemenangan di MotoGP Spanyol tak serta merta membuat Bagnaia tancap gas. Toh di MotoGP Prancis, dia malah gagal finis karena terjatuh.
Saat itu, klasemen dikuasai Fabio Quartararo dan Enea Bastianini di posisi dua. Bagnaia seperti jauh dari harapan untuk menang di MotoGP 2022.
Pembalap Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia punya segalanya untuk menjuarai MotoGP Prancis yang berlangsung di sirkuit Le Mans, Minggu (15/5/2022). Namun kesalahan di lap akhir membuatnya crash saat memimpin balapan.
Memulai dari pole, pembalap Ducati ini tercecer di posisi kedua di belakang Jack Miller. Dia pun berhasil menyalip MIller di lap 4 sebelum crash di lap ke-21.
Insiden yang dialami Bagnaia dimulai saat pembalap Gresini Ducati, Enea Bastianini menyodok ke posisi dua. Kedua pembalap saling berkejaran sebelum Bagnaia melebar di tikungan 8.
Dia sebenarnya masih bisa mengejar Bastianini. Namun ban depan motor Ducatinya sulit dikontrol sehingga harus rela tergusur ke gravel dan tidak finis.
"Semuanya sempurna sebelum terjadi crash. Saya bisa mengatur ban dan cepat. Namun saat Enea lewati Miller, saya sedikit push," katanya seperti dikutip crash.
"Lalu Bastianini salip saya, saya gunakan strategi seperti di Aragon saat bersaing dengan Marquez. Saya mencoba bisa susul dia lagi secepatnya, tapi melakukan kesalahan di tikungan 8."
anyak yang heran dengan crashnya Bagnaia. Namun kabarnya kesalahan saat melebar membuat ban sempat dingin sehingga kehilangan grip.
"Saya tak tahu kenapa. Saya melewati tikungan ke-11 lebih pelan, namun saat tiba di dua tikungan terakhir, saya crash. Saya lihat data dan sulit dimengerti. Saya marah," katanya.
"Sekarang saya harus berpikir soal kesalahan itu. Saya tak bisa jadi juara kalau salah-salah lagi. Ini saatnya lebih matang."
Bagnaia memenuhi janjinya untuk memperbaiki kesalahan. Dia berhasil menjadi juara di MotoGP Italia. Tapi ujian tak berhenti karena Bagnaia malah tidak finis lagi di dua balapan beruntun yaitu MotoGP Katalunya dan Jerman. Buruknya, Fabio Quartararo berhasil menjadi juara dua kali beruntun di balapan tersebut.
"Quartararo adalah satu-satunya yang tidak melakukan kesalahan. Dia mengendarai Yamaha dengan benar dan membuat perbedaan," beber Bagnaia menambahkan.
"Sebelumnya, saat tertinggal 66 poin saja sudah sulit. Ini jelas jauh lebih sulit sekarang," kata Bagnaia di Speedweek. "Tapi, kami masin mempunyai 10 balapan lagi dan akan berusaha untuk meraih hasil maksimal dari semua itu dan finis sebaik mungkin," kata pria yang akrab disapa Pecco itu.
Sentimen: positif (80%)